Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung UMKM dan Literasi Keuangan, Bank Sampoerna Gelar SampoernaFest di Berbagai Kota

Dukung UMKM dan Literasi Keuangan, Bank Sampoerna Gelar SampoernaFest di Berbagai Kota Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Alokasi kredit yang besar kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memperkuat bukti komitmen PT Bank Sahabat Sampoerna (“Bank Sampoerna”) terhadap sektor yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat. Hingga akhir kuartal kedua 2025, sebanyak 64% dari total pinjaman Bank Sampoerna senilai Rp11,7 triliun dialokasikan untuk UMKM. Dari jumlah tersebut, Rp4,5 triliun (60% dari total kredit UMKM Bank Sampoerna) disalurkan secara langsung, sementara Rp3,0 triliun lainnya didistribusikan melalui kerja sama dengan mitra strategis, termasuk perusahaan financial technology (fintech), platform peer-to-peer lending, multifinance, koperasi simpan pinjam, perusahaan modal ventura, dan sejenisnya.

Di sisi lain, penghimpunan dana murah dalam bentuk tabungan dan giro (Current Accounts and Saving Accounts/CASA) per akhir kuartal 2 tahun 2025 ini mencapai Rp2,5 triliun, atau meningkat 52% dibandingkan dana yang dihimpun pada tahun sebelumnya. Dengan peningkatan ini, rasio dana murah mencapai 19,2%, jauh meningkat dari 11,7% pada satu tahun sebelumnya.

Direktur Finance & Business Planning Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, menyampaikan bahwa rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio/LDR) berada pada tingkat 88,8% atau 2,5% lebih tinggi dari LDR pada akhir Juni 2024 besar 86.3%.

Baca Juga: Gelar Program Peduli PHK di Pasuruan, Kemnaker Gandeng Sampoerna dan BPJS Ketenagakerjaan Beri Dukungan untuk Pekerja Terdampak

”Kami menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara penghimpunan dana dan penyaluran kredit untuk memastikan efisiensi pemanfaatan dana tanpa menafikan pentingnya menjaga kondisi likuiditas yang sehat. LDR pada akhir Juni 2025 merupakan kondisi yang baik dan sesuai dengan tingkat risiko yang dapat diterima (risk appetite) Bank dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi,” ujar dia.

Margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang terjaga di level 4,4% untuk enam bulan pertama tahun 2025 mencerminkan kemampuan Bank dalam mengelola kredit dan DPK secara optimal di tengah kondisi pasar yang kompetitif dan kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Didukung juga dengan pendapatan non-bunga yang pada semester pertama 2025 mencapai Rp93,4 miliar, Bank Sampoerna berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp11,2 miliar.

Kinerja positif Bank Sampoerna dicapai dengan praktik perbankan yang prudent (dilaksanakan dengan berhati-hati) dan dengan fundamental yang sangat kuat. Melayani segmen UMKM dengan risiko kredit yang tinggi, rasio kredit bermasalah bruto dijaga pada tingkat 4,2%. Demikian pula rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sangat solid pada tingkat 27,9%.

CEO Bank Sampoerna, Ali Yong, menegaskan dukungan Bank Sampoerna terhadap UMKM selain berbentuk penyediaan pembiayaan, juga berbentuk penyediaan layanan keuangan lainnya seperti memfasilitasi pembayaran menggunakan QRIS dan transfer dengan biaya yang terjangkau, bahkan gratis. “Kami berkomitmen untuk terus hadir dengan layanan penyediaan pembiayaan serta berbagai layanan keuangan yang relevan guna mendukung pertumbuhan pelaku usaha di berbagai daerah,” ujarnya.

Baca Juga: Modal Asing Berkontribusi 46% dari Total Investasi, Jadi Motor Utama Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Ali juga menegaskan nilai strategis kolaborasi dalam kegiatan usaha yang dijalankan Bank Sampoerna. “Sinergi yang tercipta antara Bank Sampoerna dengan berbagai mitra strategis menjadi ujung tombak bagi Bank dalam memperluas akses pembiayaan serta menyediakan berbagai layanan perbankan yang diperlukan UMKM untuk dapat berkembang secara berkelanjutan,” ungkap dia.

Kolaborasi ini diwujudkan melalui kerja sama antara Bank Sampoerna dengan berbagai mitra. Dengan kolaborasi tersebut mitra dapat menyediakan layanan perbankan bagi pelanggan/nasabah/anggotanya. Layanan yang diberi Bank Sampoerna ini banyak dikenal sebagai layanan Bank as a Service (BaaS). Hasilnya tercermin dari peningkatan penggunaan layanan virtual account, pembayaran melalui QRIS, dan transfer dana melalui mitra (host-to-host fund transfer) yang pada periode enam bulan hingga Juni 2025 mencapai 148 juta transaksi senilai total Rp59 triliun, meningkat 10 kali lipat dibandingkan dengan jumlah transaksi pada periode yang sama di tahun 2024.

Kolaborasi juga memungkinkan berbagai layanan inovatif yang dapat langsung dirasakan dan dimanfaatkan masyarakat. Mulai Mei lalu, pengguna Sampoerna Mobile Banking dapat melakukan penarikan tunai tanpa kartu di berbagai ATM milik bank lain secara gratis. Penarikan tunai tanpa biaya juga dapat dilakukan di gerai Alfamart dan Alfa Express di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Gen Z Dorong Pasar Ekonomi Kreator, Artist Inc Bidik Potensi Semarang

Dalam hal dukungan pada masyarakat umum, Bank Sampoerna melanjutkan event SampoernaFest untuk mendorong peningkatan literasi dan pemanfaatan layanan keuangan digital khususnya pada generasi muda. Melalui acara tersebut, Bank Sampoerna mengajak masyarakat untuk memanfaatkan fitur Sampoerna Mobile Banking sebagai solusi dalam melakukan transaksi secara ekonomis dan merencanakan keuangan jangka panjang. Pada tahun 2025 ini, Sampoerna Fest telah sukses dilaksanakan di Palembang, Samarinda dan Makassar dan akan dilanjutkan ke Pekanbaru pada Oktober mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: