Kredit Foto: Agus Aryanto
Tingkat ketimpangan masyarakat DKI Jakarta menurun dalam kurun waktu satu tahun (September 2015-September 2016) .Dari data yang dihimpun Warta Ekonomi, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk DKI Jakarta yang diukur oleh gini ratio pada September 2015 ?sebesar 0,421. Nilai itu turun 0,024 poin jika dibandingkan gini ratio September 2016 yang tercatat sebesar 0,397.
Seperti diketahui salah satu ukuran ketimpangan yang sering digunakan adalah gini tatio yang mempunyai nilai antara 0 hingga 1. Berdasarkan ukuran ini, gini ratio dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu rendah jika nilai gini ratio di bawah 0,4, sedang jika angkanya berkisar 0,4-0,5, serta dikatakan tinggi jika nilainya di atas 0,5.
Selain gini ratio ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40% terbawah atau yang dikenal dengan ukuran ketimpangan Bank Dunia.
Berdasarkan ukuran tersebut, tingkat ketimpangan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40% terbawah angkanya di bawah 12%, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12-17%, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas 17%.
Pada September 2016, persentase pengeluaran pada kelompok 40% terbawah di DKI Jakarta sebesar 16,49% yang berarti berada pada kategori ketimpangan sedang. Persentase pengeluaran pada kelompok 40% terbawah pada bulan September 2016 menurun 0.08 poin jika dibandingkan dengan kondisi September 2015 yang sebesar 16,57%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement