Bank Syariah Mandiri (BSM) berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih Rp90,26 miliar, tumbuh 19,21% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp75,72 miliar. Pertumbuhan ini seiring upaya manajemen dalam meningkatkan kualitas pembiayaan.
??Alhamdulillah, strategi yang ditetapkan membuahkan hasil,?? kata Direktur BSM Choirul Anwar dalam keterangannya di Jakarta, Senin (15/5/2017).
Dia menjelaskan, manajemen BSM fokus pada tiga strategi yakni perbaikan kualitas aktiva produktif dan optimalisasi recovery, peningkatan bisnis secara sustain, serta peningkatan produktivitas dan efisiensi.
Lebih lanjut katanya, peningkatan laba BSM ditopang antara lain oleh perbaikan kualitas pembiayaan, recovery ex write off (WO), meningkatnya fee based income, serta pengendalian biaya operasional.
"Pada triwulan I 2017, BSM melakukan penghematan biaya PPAP dari perolehan recovery ex wo sebesar Rp123 miliar. Di sisi lain, biaya operasional yang diindikasikan dengan rasio BOPO dapat dikendalikan menurun 0,6% menjadi 93,67 dari sebelumnya 94, 27%," paparnya.
Fee based income perusahaan juga mencatatkan kinerja positif yang tumbuh menjadi Rp256 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp200 miliar atau tumbuh 28,19%.
Untuk perbaikan kualitas pembiayaan, BSM berhasil menurunkan rasio Non Performing Financing (NPF Nett) semula 4,32% di Maret 2016 menjadi 3,16% di Maret 2017. Adapun NPF Gross membaik dari 6,42% per Maret 2016 menjadi 4,91% per Maret 2017.
Sementara itu, BSM mulai meningkatkan persentase rasio pencadangan terhadap NPF (cash coverage ratio) dari 56,99% periode sebelumnya menjadi 65,30%.
Selain itu, pertumbuhan laba juga disebabkan meningkatnya pendapatan margin bagi hasil sebesar 10,35% year on year (yoy) dari Rp1,55 triliun menjadi Rp1,71 triliun per Maret 2017.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement