Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Christin Sidabutar mengajak?ulama untuk memberikan peringatan bagi masyarakat agar tidak terlalu konsumtif jelang Ramadhan.
"Ulama merupakan pemimpin di luar pimpinan atau kepala daerah yang disegani oleh masyarakat, jadi masyarakat akan mengikuti apa yang disampaikan ulama, begitu juga mengenai pola konsumsi ini," kata Christin di Bengkulu, Rabu (17/5/2017).
Di Indonesia sudah menjadi sebuah fenomena bahwa selama bulan puasa konsumsi masyarakat bukannya turun, tetapi malah meningkat jauh lebih tinggi dibanding hari biasa.
"Seharusnya dengan berpuasa konsumsi akan lebih sedikit, tetapi ternyata sebaliknya. Dan sebenarnya dalam agama konsumsi berlebihan juga dilarang," katanya lagi.
Oleh sebab itu ulama menjadi tokoh yang tepat dalam menyampaikan bagaimana pola konsumsi yang baik bagi masyarakat, khususnya selama bulan puasa. Jika dilihat dari sudut pandang perekonomian, konsumsi berlebihan lanjut Christin, juga memberikan dampak negatif, yakni mendorong tingkat inflasi daerah lebih tinggi.
"Permintaan meningkat sementara jumlah pasokan bisa saja terbatas, apalagi jika ada pedagang yang memainkan harga," ucap dia. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement