BNI Jajaki Penerbitan Global Bond Berdenominasi Rupiah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tengah menjajaki rencana penerbitan surat utang global atau global bond berdenominasi rupiah pada tahun ini. Aksi ini dilakukan guna mendukung kebutuhan ekspansi kredit perusahaan, khususnya di bidang infrastruktur.

Direktur BNI, Panji Irawan mengatakan dipilihnya global bond berdenominasi rupiah adalah sebagai bentuk diversifikasi pendanaan perusahaan. Sejatinya, sampai dengan saat ini belum pernah dilakukan penerbitan global bond di Indonesia.

Jika rencana ini terwujud, maka BNI akan menjadi pionir dalam hal penebritan surat utang global berdenominasi rupiah. Panji mengakui, rencana tersebut belum mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BNI sendiri pun masih menimbang-nimbang rencana tersebut.

??Melalui hal ini, maka akan menimbulkan demand rupiah. Tapi kami juga masih mengkaji rencana itu,? katanya di Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Tingginya kebutuhan pendanaan perseroan disebabkan oleh fokus bisnis BNI pada tahun ini yang menitikberatkan pada sektor infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, kelistrikan dan juga pembangkit. Panji menambahkan kedepannya akan terdapat beberapa instrumen pendanaan, seperti senior bond (obligasi), negotiable certificate of deposit (NCD), Repo maupun global bond.

Untuk NCD, BNI sudah menerbitkannya sebanyak Rp2,7 triliun. Sedangkan untuk senior bonds, pada Senin lalu perseroan baru saja merilis surat utang melalui skema penawaran umum berkelanjutan senilai Rp3 triliun.

??Total dana dalam PUB bisa sampai Rp10 triliun,? tutupnya.