Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hyundai Perkenalkan SUV Baru, Seiring Naiknya Penjualan di China

Hyundai Perkenalkan SUV Baru, Seiring Naiknya Penjualan di China Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hyundai Motor pada hari Selasa meluncurkan SUV sport subkompak sport utility vehicle (SUV) untuk pasar yang dinamis termasuk Amerika Serikat, Eropa dan Korea Selatan, bertaruh pada model tersebut untuk mengimbangi penjualan yang sedang bergeser di China.

Pabrikan mobil Korea Selatan juga mengatakan akan meluncurkan versi listrik dari SUV kecil Kona tahun depan, dan sebuah SUV besar baru pada tahun 2020 dalam upaya untuk mengejar ketinggalan dengan pesaing di segmen SUV yang sedang booming.

Hyundai sepertinya telah kehilangan target penjualan tahunannya untuk tahun ketiga berturut-turut karena tidak populernya sedan andalan kecil dan ketegangan politik antara Beijing dan Seoul yang telah mematahkan penjualan di China, yang notabene pasar terbesarnya.

?Pabrikan mobil tersebut sebelumnya, menjual SUV subkompak hanya di pasar negara berkembang, kehilangan pertumbuhan kuat di segmen ini di Korea Selatan, Amerika Serikat dan Eropa. Segmen SUV subkompak adalah segmen dengan performa terbaik, tumbuh rata-rata tahunan sebesar 46 persen dari tahun 2010 sampai 2016,? ujar Hyundai, mengutip data IHS Automotive, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, di Jakarta, Selasa (13/6/2017).

Di Korea Selatan, Kona, yang berada di bawah SUV kompak Tucson Hyundai, memiliki mesin bensin berkapasitas 1,6 liter atau diesel dan bersaing dengan Ssangyong Motor's Tivoli, Renault's QM3, dan GM's Trax.

"Hyundai menargetkan produksi tahunan sebesar 135.000 model Kona di Korea Selatan tahun depan, setelah menggeser beberapa keluaran mobil Accent dengan margin rendah ke pabrik Kia Motors di Meksiko," sebuah sumber mengatakan kepada Reuters.

Hyundai dan afiliasinya Kia, pada bulan Januari mengatakan bahwa mereka menargetkan untuk meningkatkan penjualan global sebesar 5 persen tahun ini, namun penjualan gabungan mereka turun 7 persen dari bulan Januari sampai Mei tahun ini, yang dipicu oleh pelambatan penjualan di China dan Amerika Serikat.

Di China, sentimen negatif yang berasal dari keputusan Seoul untuk menerapkan sistem anti-rudal A.S. memperburuk jatuhnya penjualan di negara tersebut, di mana ia sudah menderita kekurangan SUV dan image merek yang buruk.

Di Amerika Serikat, produsen mobil tersebut adalah salah satu pemain terbawah sampai Mei, dengan penjualan turun 4,8 persen di pasar yang turun 2,1 persen. Regulator keselamatan A.S. telah meluncurkan penyelidikan apakah Hyundai dan Kia menarik 1,7 juta kendaraan pada waktu yang tepat.

Di Korea Selatan, penjualannya hampir rata tahun ini. Kia akan bergabung dengan Hyundai dalam meluncurkan SUV subkompaknya, Stonic, mulai bulan depan.

?Duo Korea Selatan juga berencana untuk menggelar versi listrik penuh tahun depan Kona,? ujar seseorang yang akrab dengan rencana tersebut sebelumnya mengatakan kepada Reuters.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: