Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Urbanisasi Jadi Tantangan Baru Pemerataan Pembangunan

Urbanisasi Jadi Tantangan Baru Pemerataan Pembangunan Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Magelang -

Peneliti Cultural Studies dari Merapi Cultural Institute (MCI) Gendhotwukir mengatakan urbanisasi tak selamanya mendatangkan dampak negatif pada kota-kota besar.

?Banyak dari kita, bahkan pakar sekalipun, gampang terjebak untuk memaknai urbanisasi secara negatif. Padahal, perpindahan penduduk dari desa ke kota tak selamanya berdampak negatif,? tegasnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (2/7/2017).

Lanjutnya, Ia menjelaskan urbanisasi adalah dinamika perkotaan. Sebagai sebuah dinamika, tentu saja ada kompetisi. Di satu sisi kompetisi melahirkan kemajuan, tetapi di sisi lain juga melahirkan keterpinggiran bagi yang kalah dalam kompetisi.

?Banyak dari kita, termasuk pakar sosial, pakar perkotaan hingga pejabat pemerintah itu gampang membuka mata dan berargumentasi hingga terkesan menjadi latah untuk melihat mereka yang datang ke kota lalu kalah dalam kompetisi tersebut, dibandingkan melihat persentase mereka yang bisa berkompetisi,? tegasnya.?

Gendhot sepakat urbanisasi itu perlu dikaji secara komprehensif alias tidak selalu dari kacamata masalah. "Contohnya, pertama, kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas terpenuhi. Kedua, peningkatan dinamika ekonomi." katanya lagi.

Ia memaparkan, terkait dengan terpenuhinya kualitas tenaga kerja harus diakui bahwa dunia itu terus bergerak maju seiring dengan teknologinya. "Tesisnya jelas, pekerja yang tidak mengikuti perkembangan zaman dan teknologi akan tergusur dengan sendirinya. Sementara itu terkait dengan dinamika ekonomi, urbanisasi jelas melahirkan peningkatkan permintaan yang akan menggerakkan roda perekonomian.? paparnya.

Katanya, Banyak pakar terlalu gampang mengabaikan dampak positif dan latah menyebut pengangguran, permukiman kumuh hingga kerawanan sosial dan kriminalitas.?

?Motif urbanisasi tentu saja masih mayoritas faktor ekonomi dan anggapan bahwa kota akan menyediakan pilihan lapangan pekerjaan. Kalaupun tidak mendapatkan pekerjaan seperti yang diharapkan, banyak yang lantas berprinsip, orang tidak akan mati kelaparan di kota kalau mau melakukan pekerjaan apa saja,? imbuh peneliti asal Magelang ini.

Solusi urbanisasi yang tak terkendali, terangnya, tentu saja pembangunan yang tidak hanya terpusat di kota-kota besar yang telah ada.

?Pemerintah ditantang untuk membangun dan menciptakan kota-kota baru. Urbanisasi itu bukan masalah, tetapi tantangan baru untuk pemerataan pembangunan,? pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: