Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

LPDB Salurkan Rp1,4 Triliun dengan Pola Syariah

LPDB Salurkan Rp1,4 Triliun dengan Pola Syariah Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski kehadiran Koperasi dengan pola syariah masih baru di Indonesia, namun dari sisi kualitas mampu mengalahkan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) konvensional yang berjumlah 11 ribuan. Contohnya, di daerah Solo, Jawa Tengah, perkembangan bisnis syariahnya berkembang sangat cepat.

"Kalau kita lihat per provinsi saja, ini sangat unggulan di Indonesia pengembangan bisnis syariah di Indonesia. Memang dari sisi kualitas masih sangat kecil dibanding konvensional, KSP Konvensional kurang lebih 11 ribuan, syariah di bawah tiga ribu. Tapi dari sisi kualitas, lebih unggul dari koperasi konvensional," ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM, Braman Setyo pada acara Sosialisasi Direktorat Pembiyaan Syariah LPDB-KUMKM, bertajuk Membangun Komitmen dan Kerja Bersama Mengembangkan Keuangan Mikro Syariah Indonesia, di The Sunan Hotel, Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/9/2017).

Menurut Braman, agar bisnis koperasi syariah dan koperasi konvensional terus berkembang, maka harus mengikuti perkembangan zaman yang mana saat ini memasuki era teknologi informasi atau fintech. Saat ini, semua telah menggunakan teknologi sebagai penunjang kemudahan. Contohnya, Bank Mandiri, BTN, BNI sudah berkolaborasi menjadi satu ATM, sehingga menjadi lebih efisien.

"Jadi itu hanya sebagai contoh. Oleh karena itu, sesuai harapan Pak Menteri (AAGN Puspayoga), harus ada reformasi koperasi. Kalau kita tidak kritis seperti itu akan ketinggalan," tuturnya.

Dia menambahkan, bisnis koperasi syariah maupun koperasi konvensional khususnya di Jateng juga harus menangkap peluang usaha baik di perbankan, asuransi dan investasi senilai US$40,6 juta atau setara kurang lebih Rp527 triliun.

"Potensi Rp527 triliun berdasarkan data Bank Indonesia. Kalau kita lihat dari Jawa Tengah, dari rangking kualitas, bersaing dengan Jawa Timur, keduanya saling salip-menyalip, satu, dua. Jadi koperasi di Jawa Tengah tidak kalah penting selalu unggul di atas koperasi konvesional," katanya lagi.

Alokasi penyaluran dana LPDB-KUMKM tahun 2017 mencapai Rp1,5 triliun akan dioptimalkan penyalurannya kepada koperasi sebesar 40 persen atau Rp600 miliar serta bagi UKM baik langsung maupun melalui lembaga perantara sebesar Rp900 persen atau 60 persen. Berdasarkan alokasi tersebut, sebesar Rp 450 miliar dialokasikan untuk pola syariah.

Sekadar informasi, sejak tahun 2008 sampai 2017 LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp8,49 triliun kepada 1.014.078 UMKM melalui 4.300 mitra yang terdiri dari para pelaku koperasi dan UKM di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp1,4 triliun disalurkan dengan pola syariah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: