Pesawat N219, salah satu karya terbaik anak bangsa, resmi diberi nama oleh Presiden RI Joko Widodo. Dilakukan di Bandara Udara Halim Perdana Kusuma di Jakarta pada Jumat (10/11/2017), nama yang diberikan oleh Presiden Jokowi adalah "Nurtanio".
Dalam kesempatan tersebut, Presiden didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki. Selain itu, hadir Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, dan sejumlah pejabat lainnya.
Pemberian nama ini merupakan tahap awal dari serangkaian uji coba dalam memenuhi "Type Certificate" yaitu sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat yang dikeluarkan oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPP) Kementerian Perhubungan.
Sertifikasi tersebut ditargetkan selesai akhir 2018 sehingga kegiatan produksi dapat dilakukan di? tahun 2019. Sementara itu, penerbangan perdana pesawat N219 ditargetkan dapat dilakukan awal Juli 2019 oleh? PT Pelita Air Service.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pemerintah mengapresiasi pengembangan pesawat N219 sebagai karya anak bangsa yang memiliki kontribusi penting dalam menggerakkan roda perekonomian. Dengan spesifikasi dan keunggulan yang dimilikinya, kehadiran pesawat N219 diharapkan mampu mendorong konektivitas antarpulau yang pada akhirnya mendorong perekonomian nasional.
"Bertepatan dengan Hari Pahlawan, pemberian nama pesawat N219 merupakan suatu bentuk apresiasi pemerintah atas kerja keras dan karya nyata anak bangsa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini sangat penting artinya bagi PT DI dan bagi industri dirgantara Indonesia karena merupakan pembuktian bahwa bangsa Indonesia mampu merancang dan membangun sebuah pesawat yang murni 100% hasil karya anak bangsa,? terangnya, Jumat (10/11/2017).
Pesawat N219, menurut Rini, dapat menjadi solusi dalam membuka aksesibilitas dan konektivitas wilayah terpencil dan tertinggal di pegunungan seperti di Papua dan daerah-daerah terpencil lainnya.
"Pemerintah punya program BBM satu harga atau semen turun harga di Papua. Sarana trasnportasi seperti N219 akan sangat mendukung percepatan program pemerintah yang tentunya mampu mendorong percepatan pemerataan ekonomi," ungkapnya.
Selain angkutan logistik, kehadiran N219 diharapkan mampu meningkatkan kemajuan pariwisata tanah air dimana keberadaan pesawat perintis dapat mendorong kenaikan jumlah wisatawan yang berkunjung ke beberapa destinasi unggulan di tanah air seperti Raja Ampat (Papua), Lombok, Kepulauan Riau, serta di wilayah-wilayah terpencil lainnya di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement