Para pekerja memikul beras di gudang logistik Perum Bulog Divre Aceh, Desa Lambaro, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (5/9). Perum Bulog Divre Aceh tahun anggaran 2017 menyatakan optimis kouta penyaluran rastra (beras keluarga sejahtera) di Aceh sebanyak 45.740 ton dapat tercapai karena realisasi penyaluran rastra Januari-September 2017 sudah mencapai 35.539 ton atau sekitar 75 persen dari total pagu rastra. | Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti, mengatakan stok beras Bulog di awal 2018 mencapai hampir satu juta ton. "Stok 958 juta ton per kemarin. Komersialnya sedikit, sekarang sekitar 11 ribu," kata Djarot ditemui usai rapat koordinasi pembahasan HPP beras di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis.
Ia memperkirakan stok beras Bulog tersebut kalau untuk menutup kebutuhan rastra atau bantuan sosial cukup untuk empat bulan lebih. "Tetapi kalau untuk kebutuhan nasional memang tidak banyak. Kebutuhan nasional berapa per bulan? Sekitar dua juta ton," ucap Djarot.
Mengenai permintaan dari Kementerian Pertanian agar Bulog dapat menyerap 3,7 juta ton beras pada 2018, Djarot mengatakan akan menyanggupi permintaan tersebut. "Kami kalau diminta pasti kami lakukan," ucap dia.
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (3/1), Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Sumardjo Gatot Irianto, memaparkan pada April-Juni 2018, Bulog diminta untuk menyerap 2,8 juta hektare atau 76 persen dari total target 2018. "Target serap Bulog Januari sampai Desember sebesar 3,7 juta ton. Bila mampu mencapai serap 3,7 juta ton beras, stok beras akhir Desember 2018 sangat aman sebesar 2,2 juta ton," kata Gatot.
Ia menilai target yang harus dicapai Bulog pada pertengahan tahun tersebut dapat dicapai mengingat penanaman padi pada Oktober sampai Desember 2017 tercatat 4.827.870 hektare, berdasarkan data Kementerian Pertanian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
