Bos CIA: Rusia Akan Coba Pengaruhi Pemilu AS Lagi

Mike Pompeo selaku Direktur CIA mengatakan bahwa Rusia akan menargetkan pemilihan paruh waktu AS akhir tahun ini sebagai bagian dari upaya Kremlin untuk mempengaruhi politik domestik di seluruh Barat, dan juga memperingatkan dunia harus berbuat lebih banyak untuk terus melawan campur tangan China.

Rusia telah dituduh ikut campur dalam pemilihan presiden tahun 2016, dan Penasihat Khusus Robert Mueller sedang menyelidiki tuduhan tersebut, yang oleh Moskow disangkal. Dia juga menyelidiki apakah ada kolusi yang melibatkan rekan Presiden Donald Trump.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC yang disiarkan pada hari Selasa (30/1/2018), kepala intelijen AS Pompeo mengatakan bahwa Rusia memiliki sejarah panjang dalam kampanye informasi dan mengatakan bahwa ancamannya tidak akan hilang.

Ketika ditanya apakah Rusia akan mencoba mempengaruhi pemilihan jangka menengah, dia berkata: "Tentu saja, saya memiliki setiap harapan bahwa mereka akan terus mencoba dan melakukan itu," ujar Bos CIA.

"Tapi saya yakin bahwa Amerika akan dapat memiliki pemilihan yang bebas dan adil, sehingga kami akan mendorong kembali dengan cara yang cukup kuat sehingga dampak yang mereka hadapi dalam pemilihan tidak akan menjadi besar," tuturnya, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Kamis (1/2/2018).

Dia juga mengatakan bahwa orang-orang China merupakan ancaman yang sama dan "sangat aktif" dengan kemampuan cyber kelas dunia yang dimilikinya.

"Kami dapat melihat setiap upaya yang terfokus untuk mencuri informasi Amerika, untuk menyusup ke Amerika Serikat dengan mata-mata, dengan orang-orang yang akan bekerja atas nama pemerintah China melawan Amerika," ungkapnya.

"Kami melihatnya di sekolah kami, di rumah sakit dan sistem medis kami, kami melihatnya di seluruh perusahaan Amerika. Upaya ini harus kita semua lebih fokus. Kita harus berbuat lebih baik untuk mendorong upaya China untuk secara diam-diam mempengaruhi dunia," pungkasnya.