Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beda Kartu Kuning dan Kerbau Si Buya

Beda Kartu Kuning dan Kerbau Si Buya Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Menristekdikti M. Nasir (kiri) dan Rektor UI Muhammad Anis (kedua kanan) secara simbolik meresmikan Forum Kebangsaan UI di sela sidang terbuka Dies Natalis UI ke-68 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2). Dalam acara Dies Natalis tersebut, Presiden juga meresmikan Forum Kebangsaan UI yakni sebuah forum berisi para akademisi, ahli kepakaran, serta guru-guru besar UI yang dalam kegiatannya akan membahas isu-isu strategis bangsa. | Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aksi pengacungan kartu kuning yang dilakukan Ketua BEM UI 2018 Zaadit Taqwa kepada Presiden Jokowi mengingatkan pada kejadian demonstrasi dengan membawa kerbau Si Buya.

Presiden Jokowi mengatakan dirinya sama sekali tidak tersinggung dengan aksi kartu kuning tersebut. Ia mengatakan aksi protes tersebut merupakan hal yang biasa. Meski demikian, Presiden Jokowi membatalkan agenda pertemuan dengan Ketua BEM UI Zaadit Taqwa setelah adanya aksi tersebut.

"Terhadap aksi ini Presiden Jokowi biasa saja, tidak tersinggung. Agenda Presiden bertemu BEM UI itu batal karena aksi tersebut," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP di Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Respons Presiden Jokowi tampak cukup berbeda dengan reaksi Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menanggapi aksi protes yang membawa seekor kerbau di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, pada 28 Januari 2010 silam. Aksi unjuk rasa pada tahun 2010 lalu digelar dalam memperingati 100 hari Pemerintahan SBY-Boediono.

"Di sana ada yang teriak-teriak SBY maling, Boediono maling, menteri-menteri maling. Ada juga demo yang bawa kerbau. Ada gambar SBY. Dibilang, SBY malas, badannya besar kayak kerbau. Apakah itu unjuk rasa? Itu nanti kita bahas," ujar SBY dalam rapat kabinet pada 2 Februari 2010.

Aspirasi Pribadi

Kepala Humas dan KIP UI Rifelly Dewi Astuti memastikan bahwa sikap Zaadit itu adalah aspirasi pribadi dan tidak mewakili sikap UI sebagai lembaga.

"Dapat kami sampaikan, aksi tersebut adalah murni aspirasi pribadi mahasiswa yang bersangkutan dan ke depan, kami berharap setiap sivitas akademika UI diperkenankan menyampaikan pendapatnya namun tetap menghormati aturan yang berlaku dan menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama," kata Rifelly.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: