Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Mikro Kecil Bantul Tumbuh 8 Persen

Industri Mikro Kecil Bantul Tumbuh 8 Persen Perajin memproduksi kerajinan mebel kursi di rumah produksi Sofa Bakpao, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/9). Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) optimistis target ekspor mebel pada 2019 mencapai lima miliar dollar AS, dengan catatan ada perbaikan regulasi dan iklim usaha sektor tersebut di dalam negeri. | Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Bantul -

Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan jumlah industri mikro kecil di daerah setempat mengalami pertumbuhan sekitar 8% per tahun.

"Industri mikro kecil di Bantul menurut Badan Pusat Statistik mengalami pertumbuhan rata-rata 8% per tahun, dan ini akan terus kita dorong," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul, Sulistyanto di Bantul, Jumat (16/2/2018).

Menurut dia, pertumbuhan industri mikro kecil di Bantul disebabkan berbagai faktor diantaranya makin menggeliatnya usaha di bidang ekonomi kreatif, dan di Bantul yang berjumlah sekitar 18 ribu UMKM mayoritas bergerak di sektor kerajinan.

Ia mengatakan, karena pertumbuhan jumlah industri mikro kecil itu maka yang dilakukan pemerintah daerah adalah memberikan dorongan penguatan usaha agar semakin berkembang agar kemudian skala usahanya bisa naik.

"Kita dorong memberikan penguatan supaya skala usaha naik, dari usaha mikro menjadi kecil, dari kecil menjadi menengah. Jadi, strategi kita ada tiga, penumbuhan, setelah tumbuh kita kuatkan, setelah kuat kita kembangkan," katanya.

Sulistyanto mengatakan, setelah industri mikro kecil tumbuh dan berkembang kemudian nantinya bisa dilepaskan dalam artian bisa berusaha secara mandiri, baik dari segi akses permodalan maupun peningkatan kualitas usaha.

"Kalau usaha yang skalanya masih mikro kecil kadang mereka kesulitan biaya, bahkan prosesnya tidak tahu bagaimana mengakses terkait permodalan, nah ini pemerintah harus bisa memfasilitasi dengan memberi kemudahan," katanya.

Selain fasilitasi permodalan dari pemerintah, kata dia, perlunya kebijakan yang dapat memproteksi atau pengamanan berkaitan dengan bahan baku supaya produksi kerajinan atau industrinya lancar, kemudian pendampingan usaha.

"Proteksi maupun fasilitasi dari pemerintah ini harus ada agar bisa berkembang dan kuat supaya tidak kalah dengan industri menengah, besar. Kemudian perlu fasilitasi promosi secara fisik dengan diajak ke beberapa event pameran maupun melalui online," katanya. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: