Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Irwandi: Butuh Waktu Tiga Bulan untuk Perbaiki Pesawat

Irwandi: Butuh Waktu Tiga Bulan untuk Perbaiki Pesawat Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf (kanan) bersama warga mengevakuasi pesawat pribadinya, Shark Aero PK S 121 yang mendarat darurat di perairan pantai Desa Awee, Kecamatan peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (17/2). Pesawat yang dipiloti gubernur Aceh Irwandi Yusuf bersama pejabat pemerintah Taqwallah itu mendarat darurat karena mengalami gangguan mesin dalam perjalan dari Kabupaten Aceh Jaya menuju bandar Blang Bintang, Aceh Besar. Dalam peristiwa itu, Gubernur Irwandi bersama pejabat pemerintah Aceh selamat, sedangkan kondisi pesawat mengalami patah sayap. | Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Banda Aceh -

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyatakan butuh waktu tiga bulan untuk perbaikan pesawat jenis Shark Aero yang dipilotinya, setelah rusak akibat mendarat darurat di kawasan pantai Lam Awe, Kecematan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

"Butuh waktu sekitar tiga bulan pesawat ini untuk diperbaiki karena terjadi kerusakan pada baling-baling depan dan patah sayap pada sisi kanan," kata Irwansi Yusuf di pendopo Gubernur Aceh, Sabtu malam (17/2/2018).

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela menyampaikan penyebab pendaratan darurat yang dilakukan dirinya di kawasan bibir pantai Gampong Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.

Ia menjelaskan pesawat yang dilebelinya Hanakaru Hokagata tersebut saat ini sudah diangkat dari lokasi kejadian dan rencananya akan dikirim kembali ke negara pembuatan tersebut untuk dilakukan perbaikan di Slovakia.

Menurutnya, karena pesawat tersebut baru dipakai beberapa bulan, biaya perbaikannya masih ditanggung oleh pabrik dan dirinya hanya mengeluarkan biaya pengiriman pesawat sekitar Rp100 juta.

"Alhamdulillah, dengan izin Allah dan doa dari semua, kami mendarat dengan selamat," katanya.

Sebelumnya Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menerbangkan pesawat jenis Shark Aero dengan penumpang Asisten II Setda Aceh, Taqwallah terpaksa mendarat darurat di kawasan bibir pantai Gampong Lam Awe, Kecematan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar akibat minyak tidak naik sehingga mesin pesawat tersebut mati.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: