Kredit Foto: KCNA/via Reuters
Media pemerintah Korea Utara menyatakan langkah negara tersebut untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea adalah bukti kepercayaan dan kekuatan nasionalnya, bukan sebuah tanda kelemahan.
Serangan kritik terhadap gerakan diplomatik yang cenderung mengejutkan karena media Korea Utara belum melaporkan hampir semua aktivitas diplomatik menjelang pertemuan Trump-Kim Jong-un, sebagaimana dikutip dari Fox News, Rabu (21/3/2018).
Hanya perwira A.S. dan Korea Selatan yang mengatakan bahwa Kim Jong Un berencana bertemu dengan Presiden Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada bulan Mei.
Komentar oleh Korean Central News Agency pada hari Rabu (21/3/2018) hanya mengakui bahwa Korea Utara telah memulai "dialog ofensif perdamaian."
Media Korea Utara juga mengkritik pejabat dan ahli saat ini dan mantan di AS dan Jepang, bersama dengan para konservatif di Korea Selatan, karena menyarankan Pyongyang merasakan sanksi yang semakin sulit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
