Indonesia memperkuat kerja sama perdagangan dengan Bangladesh. Salah satunya di sektor perkeretaapian. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan kereta api beserta komponennya menjadi komponen ekspor utama Indonesia ke Bangladesh.
Airlangga menambahkan bahwa antara Indonesia dan Bangladesh memiliki hubungan dagang bilateral yang sangat baik. Ini terbukti dari nilai perdagangan kedua negara meningkat dari US$1,38 miliar pada 2014 menjadi US$1,65 miliar tahun lalu.
"Ekspor komoditas utama Indonesia antara lain CPO, kereta api dan komponennya, serta kertas karton. Sedangkan, impor barang terbesar dari Bangladesh yaitu benang," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Airlangga pun mengapresiasi pemerintah Bangladesh yang telah mempercayai PT INKA untuk mendukung dalam pengembangan konektivitas Bangladesh. Perusahaan industri kereta api ini secara bertahap mengirimkan 400 gerbong kereta ke Bangladesh.
"Kerja sama antara PT INKA dengan Bangladesh dalam pembelian gerbong kereta api sudah ditandatangani sejak tahun 2017. Hal ini akan menjadi tonggak sejarah berbagai peningkatan kerjasama kedua belah pihak untuk yang akan datang," ujarnya.
Selain itu, Airlangga juga menyampaikan bahwa PT Japfa Comfeed Indonesia berencana mendirikan pabrik baru di Bangladesh yang akan fokus menghasilkan produk pakan ternak.
Investasi ini kata dia menandakan geliat industri nasional yang mampu berinvestasi dan melakukan ekspansi di luar negeri sekaligus menunjukkan daya saingnya di tingkat global.
"Ke depannya, kerja sama ini akan diarahkan langsung untuk membentuk usaha bersama dalam komponen permesinan dan pemeliharaannya, serta kerja sama teknis atau peningkatan kapasitas tenaga kerja Bangladesh," ucap Ketua Umum Partai Golkar itu.
Ia pun meyakini peluang kerja sama kedua negara masih sangat luas dan menjanjikan mengingat adanya potensi besar pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan Bangladesh.
"Indonesia punya pasar yang besar dan tenaga kerja yang banyak. Pemerintah Indonesia juga terus menciptakan iklim investasi yang kondusif serta memberikan kemudahan bagi para pelaku industri untuk menjalankan usaha," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah