Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Pilkada, Kesbangpol Pastikan Jabar Aman

Jelang Pilkada, Kesbangpol Pastikan Jabar Aman Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak di Jawa Barat pada 2018 ini, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Barat menyatakan bahwa situasi keamanan masih kondusif.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Barat, Ruddy Gandakusumah mengatakan kedewasaan masyarakat Jabar dalam berpolitik sudah teruji dalam beberapa pelaksanaan. Hal itu menjadi modal dasar dalam pelaksanaan pilkada di wilayah Jabar selanjutnya.

"Saya melihat masih aman, kondusif dan masyarakat kita semakin dewasa dalam pelaksanaan Pilkada serentak ini," kata Ruddy kepada wartawan di RM Ayam Penyet jl Supratman Bandung, Kamis (3/5/2018).

Ruddy menegaskan sejarah mencatat bahwa selama penyelenggaran Pilkada di Jabar belum terjadi konflik yang menimbulkam keresahan di masyarakat.

"Selama Pilkada di Jabar belum pernah terjadi konflik sampai bakar-bakaran. Itu membuktikan sebetulnya kita aman," tegas Ruddy.

Meskipun wilayah tatar pasundan selama ini terbilang aman dalam pelaksanaan Pilkada. Namun, kata Ruddy, Kesbangpol bersama KPU dan Bawaslu Jawa Barat akan tetap mengantisipasi terjadinya konflik.

"Kita sudah mengantisipasinya dan akan kita buktikan bahwa Pilkada Jabar 2018 berlangsung aman," ujar Ruddy.

Dia menambahkan masyarakat di Jawa Barat sudah dewasa dalam menghadapi Pilkada Jabar termasuk para pasangan calon Gubernur maupun Wakil Gubernur Jabar. 

Sedangkan, untuk kondisi masyarakat di pelosok Jawa Barat. Ia menyebutkan di setiap wilayah tersebut memiliki Porkopimda masing-masing sehingga berbagai bentuk rawan konfik yang diprediksi akan terjadi menimbulkan permasalahan akan segera teratasi dengan baik.

"Alhamdulillah semua pihak ingin membuktikan bahwa ingin menampilkan yang terbaik dalam penyelenggaran pilkada Jabar ini termasuk timses para paslon," jelas Ruddy.

Berkenaan dengan antisipasi saling menjelekan antara paslon di media sosial atau lebih dikenal dengan istilah hate spech. Ruddy menilai, jika terjadi pelanggaran maka akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.

"Kalau saling serang di medais saya pikir sudah ada sanksinya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: