Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menpar Aktifkan Tim Crisis Center Pasca Gempa Lombok

Menpar Aktifkan Tim Crisis Center Pasca Gempa Lombok Kredit Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menpar Arief Yahya mengaktifkan Tim Crisis Center Kemenpar untuk memantau perkembangan terkini bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok pada Minggu (5/8).

"Sasarannya, memantau 3A yakni Akses, Amenitas dan Atraksi yang terkait langsung dengan wisman dan wisnus di Lombok dan Bali," kata Menpar Arief Yahya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (6/8/2018).

Arief mengatakan crisis center yang dimaksud adalah manajemen krisis kepariwisataan yang dipimpin oleh Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti.

Menteri mengatakan, sesaat setelah terjadi gempa, tim ini langsung memantau semua hal yang terjadi di Lombok dan Bali, terkait bencana gempa tersebut.

Akses, hingga Minggu malam pukul 21.50 WIB, dilaporkan bahwa situasi bandara Lombok International Airport (LIA) dalam kondisi normal dan tetap beroperasi. Begitu pun di Bali Ngurah Rai International Airport, juga beroperasi dengan aman dan normal.

"Alhamdulillah, semoga semua aman dan terkendali," kata Menpar Arief Yahya.

Terkait bencana alam gempa bumi, Minggu, 5 Agustus 2018, pada pukul 18:46:35 WIB, yang berdasarkan informasi BMKG berpusat pada koordinat 8,37 LS dan 116,48 BT, dengan magnitudo 7,0 SR, di kedalaman 15 km, berjarak 27 Km timur laut Lombok Utara itu Arief Yahya langsung membuka semua akses informasi mengenai Lombok dan Bali.

"Pertama, kami turun prihatin dan berduka yang mendalam atas musibah bencana alam, gempa bumi susulan di NTB dan Bali," ucap Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia membantu berdoa, agar situasi dan kondisi di lapangan, baik di Lombok maupun Bali agar benar-benar normal kembali, dan aman terkendali.

Ia mengatakan akan terus memberikan informasi yang terkini, tentang segala situasi yang terjadi, terkait 3A. Akses, Amenitas dan Atraksi di Destinasi Lombok dan Bali.

Lebih lanjut, Menpar Arief Yahya meminta sesuai informasi dari BMKG, agar masyarakat tetap tenang.

"Mudah-mudahan, itu semua akan membuat situasi semakin terang. Tidak banyak hoax, tidak menciptakan kepanikan, dan semua bisa melewati situasi ini dengan baik," kata Arief Yahya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: