Bank Mandiri berhasil mempertahankan laju pertumbuhan cepat hingga separuh tahun ini. Hal itu terlihat dari penyaluran kredit Bank Mandiri di Region I yang mencakup wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau, yang secara tahunan berhasil tumbuh sebesar 4,9% mencapai Rp63,6 triiiun pada akhir Juni 2018.
Group Head Investor Relation Bank Mandiri, Yohan Setio mengatakan, untuk penghimpunan dana murah di Region I tercatat sebesar Rp40,1 triliun pada triwulan II 2018, atau meningkat 7,396 secara yoy, dana murah tersebut mencapai 72,996 dari total DPK
"Keberhasilan perseroan menjaga tren positif ini didorong oleh komitmen kuat perseroan dalam mengoptimalisasi aset produktif perusahaan secara berkualitas serta mendorong kontribusi pendapatan yang bersumber dari jasa perbankan," katanya, Selasa (14/8/2018).
Dikatakannya, kinerja solid tersebut menunjukkan bahwa Bank Mandiri telah melakukan perbaikan yang signifikan baik dari sisi pengelolaan aset produktif serta penajaman fokus bisnis, meskipun kondisi perekonomian ekstemal masih belum sepenuhnya kondusif.
"Secara Nasional, Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit 11,8% secara year on year menjadi Rp762,5 triliun pada akhir Juni 2018, dimana angka pertumbuhan tersebut sudah hampir sama dengan rata-rata pertumbuhan kredit Bank Mandiri selama 5 tahun terakhir sebesar 11,996," ujarnya.
Laju positif itu terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit segmen korporasi besar sebesar 22,2% dan pertumbuhan kredit segmen mikro sebesar 24,8% menjadi Rp296,8 triliun dan Rp90,6 triliun.
"Berkat pertumbuhan tersebut, Bank Mandiri berhasil mencetak peningkatan Iaba secara signifikan menjadi Rp12,2 triliun, tumbuh 28,796 dari Juni 2017. Sedangkan aset perseroan pada periode yang sama juga tumbuh sebesar Rp88,1 triliun atau 8,396 secara yoy menjadi Rp1.155,5 triliun pada akhir triwulan II 2018," katanya.
Pertumbuhan laba Bank Mandiri terutama didorong pencapaian fee based income sebesar Rp12,9 triliun, atau tumbuh 18.1% YoY yang diiringi dengan penurunan biaya CKPN 15.4% YoY. Penurunan biaya CKPN tersebut merupakan cerminan progres Bank Mandiri dalam menurunkan NPL, melakukan collection, serta kedisiplinan restrukturisasi kredit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: