Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lokalisasi Dolly Ingin Dihidupkan Kembali, GP Ansor Tak Terima

Lokalisasi Dolly Ingin Dihidupkan Kembali, GP Ansor Tak Terima Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Surabaya -

Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya siap melawan upaya pihak-pihak yang akan menghidupkan kembali Dolly sebagai tempat prostitusi padahal sebelumnya telah resmi ditutup Pemerintah Kota Surabaya beberapa tahun lalu.

"Kami terus mengawal serta bergandengan dengan ormas Islam lainnya untuk tetap mengawal isu ini. Seluruh ormas Islam akan turun, terutama ormas di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU)," kata Ketua PC GP Ansor Kota Surabaya M Faridz Afif di Surabaya, Kamis (30/8/2018).

Menurut dia, pihaknya menolak gugatan "class action" atau gugatan hukum perwakilan kelompok yang mengatasnamakan warga Jarak Dolly kepada Pemerintah Kota Surabaya dengan nilai Rp270 Miliar atas dasar telah merenggut mata perekonomian warga eks lokalisasi Dolly.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menolak upaya-upaya dibukanya rumah musik yang akan melahirkan kembali bibit-bibit prostitusi di kawasan eks lokalisasi Dolly dan Jarak.

Aksi penolakan ini juga sempat digelar ratusan warga yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Warga Dolly (Forkaji) dan GP Ansor Surabaya di depan Pengadilan Negeri (PN) Jalan Arjuno, Kamis siang. Mereka membentangkan spanduk di antaranya bertuliskan "Penutupan Lokalisasi Dolly Harga Mati", "Dolly Sekarang Sudah Baik Jangan Diganggu Lagi", dan lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: