Standard Chartered Bank Indonesia (Bank) baru-baru ini meraih penghargaan 1st Best Certification New Bank atau bank peringkat pertama yang mendapatkan sertifikasi terbaik dalam implementasi jaringan Prima di ajang Prima Awards 2018 yang diselenggarakan oleh PT Rintis Sejahtera.
Slamet Riyoso, Chief Information Officer, Standard Chartered Bank Indonesia mengatakan, pihaknya mengapresiasi penghargaan yang diberikan PT Rintis Sejahtera selaku pengelola jaringan Prima.
"Hal ini menjadi pengakuan atas upaya kami dalam memastikan dukungan terhadap program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang digagas Bank Indonesia dapat terimplementasi dengan tepat waktu dan baik," kata dia dalam pernyataan tertulisnya kepada redaksi Warta Ekonomi.
Slamet menambahkan, bergabungnya Standard Chartered di jaringan Prima sejak akhir Juni lalu mencerminkan kepatuhan bank terhadap regulator.
"Selain itu, melalui jaringan Prima kami mampu memperluas konektivitas bagi para nasabah Standard Chartered dalam melakukan transaksi sehari-hari dengan menggunakan Kartu Debit Standard Chartered baik untuk transaksi di mesin ATM maupun transaksi di terminal Electronic Data Capture (EDC) berlogo Prima dan GPN," jelasnya.
Standard Chartered, menurut Slamet, telah menyelesaikan proses pengujian dalam waktu cepat dengan hasil yang memuaskan.
"Ini dapat terlaksana berkat dukungan semua pihak, baik internal maupun eksternal, termasuk pihak PT Rintis Sejahtera, dalam memastikan proses pengujian telah selesai dengan baik sesuai dengan prosedur dan memenuhi persyaratan," pungkas Slamet.
Bekerja sama dengan Infobank, ajang penghargaan ini mengapresiasi sebanyak 28 bank yang bergabung dalam jaringan Prima dengan berbagai kategori, di antaranya bank dengan transaksi terbesar, bank dengan pertumbuhan tertinggi, dan bank proses tercepat.
Penilaian dilakukan berdasarkan riset yang dilakukan Biro Riset Infobank atas 81 bank mitra jaringan Prima dan 90 lebih billers (perusahaan penyedia layanan) melalui suatu kajian yang bernama Transaction Banking 2018 dengan mengukur pola transaksi. Kajian tersebut menggunakan tujuh fitur sebagai parameter dalam mengukur transaksi, yakni ATM, e-channel, debit (NPG), growth, new partners, improvement dan payment.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: