Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Majukan Pariwisata Labuan Bajo, Begini Upaya ASDP Indonesia Ferry

Majukan Pariwisata Labuan Bajo, Begini Upaya ASDP Indonesia Ferry Kredit Foto: ASDP Indonesia Ferry
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang bergerak di jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan untuk penumpang, mengapresiasi dukungan yang diberikan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terhadap proyek kawasan terpadu Marina Labuan Bajo dalam mendukung pengembangan kawasan pariwisata Labuan Bajo yang menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan di Indonesia.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Imelda Alini mengatakan, saat ini melalui anak usaha patungan PT ASDP Indonesia Ferry dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Indonesia Ferry Property terus mengakselerasi proyek kawasan terpadu Marina Labuan Bajo yang meliputi pembangunan marina, area komersial, hotel, serta dermaga penyeberangan.

Diketahui, area komersial di kawasan terpadu Marina Labuan Bajo akan membidik sejumlah tenant riteil serta makanan dan minuman khas lokal yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah serta menciptakan pusat bisnis baru.

"Selain area komersial, tahun ini sudah mulai dilakukan pembangunan hotel dan marina di lingkungan kawasan terpadu Marina Labuan Bajo yang ditargetkan rampung pada 2019. Dengan adanya dermaga marina, diharapkan semakin menggairahkan bisnis kapal pesiar di Indonesia," jelas Imelda dalam keterangannya, Jumat (26/10/2018).

Lanjutnya, pembangunan hotel dan pelabuhan marina di Labuan Bajo juga bisa memberikan kontribusi terhadap upaya pemerintah melakukan pemerataan pembangunan. Pasalnya, proyek tersebut akan memberikan banyak kesempatan kerja dan peluang bisnis untuk masyarakat setempat.

Sejalan dengan itu, dibangun juga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan dioperasikannya KMP Komodo sebagai bagian dari pengembangan pariwisata Labuan Bajo tersebut.

TPI baru ini akan semakin modern, aman, nyaman, dan tertib, dan diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat setempat dan menjadi destinasi kuliner Labuan Bajo. ASDP akan menyerahkan bangunan dan pengelolaan TPI seluruhnya ke Pemda Manggara untuk dermaga TPI, kapasitasnya kini mampu menampung hingga 680 unit kapal-kapal Jetty berukuran rata-rata 7 GT. Sedangkan TPI akan menyediakan hingga 136 kios, lapak kering, dan basah sebagai lokasi penjualan ikan segar.

Terkait peluncurkan KMP Komodo, ASDP berharap akan menjadi moda alternatif bagi masyarakat dan seluruh wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo.

Sejak awal, rencana kehadiran KMP Komodo di Labuan Bajo didukung oleh Pemprov NTT sebagai alternatif moda transportasi laut ke Pulau Komodo dan sekitarnya, yang diharapkan menjadi bagian dari komunitas penyedia kapal wisata yang telah hadir sebelumnya di Labuan Bajo.

Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat 2017 mencatat, total kapal wisata di Labuan Bajo berjumlah 529 unit dengan jenis ukuran di bawah dan di atas 7 GT, serta jenis kapal diving. Dari total kapal tersebut, dengan asumsi kapasitas daya tampung masing-masing kapal sebanyak 12 orang penumpang, maka potensi penumpang yang dilayani di kawasan pariwisata Labuan Bajo dapat mencapai 6.348 orang.

Dengan kebutuhan yang sangat besar tersebut, kapasitas KMP Komodo hanya dapat mengangkut penumpang (bukan logistik) maksimal 80 orang tiap perjalanan per hari dengan kecepatan 9 knot. Selain itu, KMP Komodo hanya dapat bersandar di Pulau Komodo, sehingga KMP Komodo dapat menjadi feeder bagi perahu kecil untuk mencapai destinasi lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: