Ketua Departemen Hukum dan HAM PKS, Zainudin Paru meminta bos Lion Air, Rusdi Kirana, dicopot dari jabatannya sebagai Dubes RI untuk Malaysia setelah insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat.
Menanggapi hal itu, Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin mempertanyakan maksud dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengeluarkan pernyataan tersebut.
"Apa urusan beliau jadi dubes dengan Lion Air? Kok sirik banget sih PKS? Apa urusannya?," ujarnya di Jakarta, Kamis (1/1/2018).
Sebab menurut Ngabalin, tidak ada korelasi antara kecelakaan pesawat Lion Air tersebut dengan posisi Dubes RI untuk Malaysia. Rusdi Kirana merupakan perwakilan pemerintah RI di Malaysia dan tak ada hubungan posisi Dubes RI untuk Malaysia dengan peristiwa jatuhnya Lion Air.
"Jangan begitu, jangan menggangu. Itu kan perwakilan pemerintah, perwakilan rakyat di Malaysia, representasi Indonesian people in Kuala Lumpur. Di mana korelasi PKS mengeluarkan pernyataan itu. Apa maunya?," jelasnya.
Ngabalin menegaskan, soal Lion Air yang jatuh bukan urusan PKS. Sebab sudah ada badan atau lembaga yang mengurusinya.
"Tidak ada urusan dengan PKS. Urusannya dengan regulasi dengan perhubungan, ada badan yang mengurus itu," imbuhnya.
Ia juga mengingatkan PKS agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan. Meminta setiap politisi bisa bijak dalam mengeluarkan penyataan.
"PKs mau apa? mau beli Lion Air atau apa? Kalau mau, ya bicara yang baik-baik. Ini yang dibilang politisi sontoloyo itu kayak ini," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim