Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) atau Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan pihaknya menempatkan sebanyak 50 hingga 60 personel sebagai "family assistant" bagi keluarga penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Hotel Ibis Cawang, Jakarta.
Ia di Jakarta, Sabtu, menyebutkan satu pendamping keluarga atau "family assistant" dapat mendampingi satu sampai tiga keluarga penumpang.
Ia menambahkan selain dilakukan personel Lion Air, "family assistant" juga dilakukan oleh pihak ketiga seperti psikolog.
Pendampingan psikologis yg dilakukan "family assistant" merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan tingkat stress yang dialami keluarga penumpang.
"'Family assistant' secara 'general' (umum) kami lakukan dan individual kami lakukan. Kenapa kami fokus secara individual? Karena antara keluarga satu sama lain bisa beda kebutuhan dan level of stress-nya (tingkat stress) berbeda," tambahnya.
Pendamping keluarga itu fokus untuk membantu dan memfasilitasi keluarga penumpang antara lain konseling secara personal.
Hingga saat ini, tim pencarian dan evakuasi korban masih mencari penumpang di area jatuhnya pesawat Lion Air itu. Sebelumnya, pesawat tipe B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat bernumpang 189 orang dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: