Keluarga Tri Haska Hafidzi, salah seorang korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 berduka ketika menyambut kedatangan jenazahnya dan langsung memakamkannya di makam yang tidak jauh dari rumah, Desa Darungan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Kurniadi Ikhwan, kakak dari Tri Haska Hafidzi, Jumat (09/11/2018) mengemukakan, sebenarnya sejak diberi informasi dan ada kesesuaian ciri fisik, namun dari tim masih menunggu hasil resmi, hingga akhirnya bisa dipastikan bahwa jenazah yang ditemukan itu adalah adiknya.
"Ada ciri fisik yang sesuai, tapi dari tim (Tim Disaster Victim Identification Kepolisian Republik Indonesia/ DVI POLRI) belum menentukan. Akhirnya menunggu Kamis(8/11) baru ada resmi itu benar adik kami. Untuk sampelnya, dari darah ibu dan air liur anaknya," kata Kurniadi.
Pihaknya mengaku berduka dengan musibah yang terjadi pada Tri. Keluarga juga berharap doa dari teman-teman serta seluruh kolega agar Tri mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan.
"Harapan keluarga, mendapatkan doa dari teman-teman. Kedua ada kejelasan penyebab kecelakaan tersebut.Ketiga ada perbaikan sehingga tidak terulang lagi hal yang seperti ini," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan dari Manajemen Lion Air, Panca Susilo mengatakan, dirinya memang diminta perusahaan untuk mengantarkan jenazah ke rumah duka sekaligus mengucapkan ikut berduka cita pada keluarga. Hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban dari perusahaan.
"Dari Lion Air melakukan serah terima jenazah ke keluarga yang disaksikan dari kanwil. Jadi, kami hanya mengawal dan memastikan untuk mengantar jenazah ke keluarga dan dapat terlayani dengan baik. Untuk uang duka dan keperluannya sudah diserahkan saat di Jakarta," kata Panca.
Pihaknya menambahkan, dari manajemen kepada keluarga memberikan uang duka sebesar Rp25 juta, uang bagasi Rp50 juta dan santunan Rp1,25 miliar, yang diberikan lewat rekening yang sudah dilaporkan terlebih dahulu.
Jenazah Tri Haska Hafidzi diantarkan oleh tim dari Lion Air. Sejumlah rekan korban dari kantor pajak juga datang ikut menyampaikan duka cita. Jenazah korban diberangkatkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma dengan pesawat.
Keluarga langsung menyambut jenazah korban di Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, dengan isak tangis. Bahkan, ibunda korban juga hampir pingsan saat peti jenazah putranya itu diangkut menuju ke rumah. Mereka masih sangat sedih dengan meninggalnya Tri.
Setelah beberapa saat disemayamkan di rumah duka, akhirnya jenazah dibawa menuju ke tempat pemakaman umum (TPU) di desanya itu. Keluarga serta para tetangga juga mengantarkan jenazah almarhum ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: