Lahirkan Talenta Data Scientist Tanah Air, BCA Helat Finhacks 2018 #DataChallenge
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyelenggarakan Finhacks 2018 #DataChallenge, sebuah kompetisi bagi para talenta IT dan Big Data di Indonesia dalam menciptakan solusi inovatif demi menjawab permasalahan bisnis dari perspektif data science. Di kompetisi ini, BCA mempersiapkan total hadiah senilai Rp480 juta bagi para pemenang.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan, gelaran Finhacks 2018 #DataChallenge adalah wujud kontribusi BCA dalam menanggapi potensi anak bangsa di bidang data science, sekaligus sebagai wadah sinergi kolaborasi dengan komunitas data science.
"Melalui Finhacks 2018 #DataChallenge, kami meyakini bakat terbaik dari para data scientist di Tanah Air dapat terjaring sehingga para talenta terbaik ini mampu berkreasi secara maksimal dengan data dan mengeksekusinya hingga menjadi rumusan solusi di bidang perbankan," urai Jahja sesuai siaran pers yang diterima, Kamis (15/11/2018).
Rangkaian kegiatan Finhacks 2018 #DataChallenge dimulai sejak Agustus 2018. Setiap peserta individu atau anggota dari peserta tim yang terdaftar wajib menyelesaikan Online Pre-Assessment Test dalam waktu tertentu. Peserta yang lolos maju ke babak Online Data Challenge. Di tahap ini, peserta mendapat data set kompetisi sebagai materi dalam membuat machine learning model. Dalam pengembangan machine learning model, peserta hanya diperbolehkan menggunakan bahasa R dan/atau Python.
Selama periode registrasi, total ada sebanyak 4.162 peserta yang mendaftar, dengan total 605 machine learning model yang telah dikumpulkan. Dari semua peserta tersebut, terpilih 15 finalis yang masing-masing terdiri dari lima finalis dari kategori Credit Scoring, lima finalis kategori Fraud Detection, dan lima finalis kategori ATM Cash Optimization. Semua finalis dari ketiga kategori ini bersaing untuk meraih predikat tim terbaik di acara puncak kompetisi, Demo Day Finhacks 2018 #DataChallenge yang diselenggarakan kemarin, Rabu (14/11/2018), di Soehanna Hall, Jakarta.
Di babak terakhir kompetisi tersebut, hadir SVP Business Intelligence & Growth Go-Jek, Crystal Widjaja dan Head of Growth & Data Science Bukalapak, Tushar Bhatia sebagai narasumber di sesi diskusi panel yang membahas mengenai topik 'Building a Great Data Culture'.
Wakil Presiden Direktur BCA Armand Wahyudi Hartono menuturkan, tiga kategori tersebut merupakan representasi dari isu yang seringkali terjadi di bidang pengolahan data.
"Ragam problematika di bidang pengolahan data harus diatasi dengan cepat dan cermat. Oleh karena itu, melalui kompetisi di tiga kategori, yakni Fraud Detection, Credit Scoring, dan ATM Cash Optimization, kami berharap peserta Finhacks 2018 #DataChallenge mampu memecahkan problem tersebut dari data-data yang mereka olah," urai Armand.
Dengan demikian, profesi data scientist pun semakin dibutuhkan berbagai perusahaan di Indonesia seiring kian meningkatnya pemanfaatan teknologi Big Data. Direktur BCA, Lianawaty Suwono menambahkan, Finhacks 2018 #DataChallenge diharapkan turut andil dalam menemukan talenta IT dan Big Data, dan BCA menyadari bisnis perbankan memang tak bisa lepas dari dua fenomena yang saling bertautan, yakni Internet of Things (IoT) dan Big Data.
"Kemampuan pengolahan dan pemanfaatan data yang mumpuni membuat perusahaan, utamanya perbankan dapat mengoptimalkan kapasitas layanan dan produknya secara efektif. Sehingga, nasabah terpuaskan dengan pelayanan yang cepat, tepat, dan akurat. Melalui ajang ini, peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, maupun pelaku startup, kami harapkan dapat menjadi data scientist prospektif dalam dunia kerja," tutup Santoso, Direktur BCA.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: