Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Upayakan Purnajual, APJII Gelar Workshop IDNIC

Upayakan Purnajual, APJII Gelar Workshop IDNIC Kredit Foto: APJII
Warta Ekonomi, Jakarta -

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengadakan IDNIC Workshop Session selama dua hari di Jakarta mulai Selasa (27/11/2018). Menariknya, para peserta kali ini kebanyakan datang dari kalangan korporasi, kampus, selain para anggota penyelenggara (ISP dan NAP). Ini bukti bahwa kalangan tersebut mulai peduli terhadap kepemilikan internet protocol (IP)-nya alias tidak hanya menggunakannya.

Ketua Unit IDNIC APJII, Adi Kusuma, menjelaskan workshop rutin ini terdiri dari beberapa kelas yang mengarah pada level advance. Maka itu, topik pembahasan kali ini lebih banyak soal security IP. Namun sebelum membicarakan soal security itu, para peserta juga diberikan pemahaman mengenai internet resources management (IRM).

“Sebelum bicara soal security, kami mulai dengan IRM. Sebab itu adalah fondasi sebelum kita bicara hacking, phishing, dan lain-lain,” ujar Adi Kusuma yang dijumpai di arena IDNIC Workshop Session 2018 di salah satu hotel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2018)

Dia menjelaskan, IDNIC ini menjadi wahana bagi IDNIC untuk menjelaskan dan memaparkan produknya, yakni IP, kepada para penggunanya. Harapannya, pemilik IP  lebih peduli dan bisa mengelolanya lebih baik. Hal tersebut relevan, jika mempertimbangkan faktor potensi kejahatan di dunia maya yang memanfaatkan teknologi internet.

“Misalnya, jika terjadi kejahatan di dunia maya, lalu diselidiki oleh pihak kepolisian. Maka itu,  kepemilikan IP harus jelas dan rapih. Siapa yang bertanggung jawab harus jelas. Apalagi banyak juga kejadian, ada IP adress-nya, tapi orangnya sudah tidak ada atau network engineer-nya sudah pindah kerja,” ungkapnya.

Selama IDNIC Workshop ini, para peserta juga diminta membagikan pengalaman masing-masing dalam mengelola IP-nya dan solusinya, baik itu kalangan korporasi, universitas, maupun perusahaan penyelenggara. Kemudian bila terjadi masalah atau ‘serangan’, asalnya dari mana; apakah dari luar atau dalam.

Para peserta IDNIC workshop kali ini diikuti lebih banyak direct member, selain anggota penyelenggara seperti ISP dan NAP. Kini didominasi oleh perusahaan dan universitas. Rupanya kedua kalangan tersebut mulai peduli terhadap  kepemilikan IP-nya. Hal ini sinyal baik. Mereka datang dari Yogyakarta, Malang, Purwokerto, Nanggroe Aceh Darussalam, Jakarta, dan lain-lain.

Data IDNIC-APJII menyebutkan, dari sekitar 4 ribu universitas di seluruh Indonesia, baru 200 universitas yang peduli terhadap kepemilikan IP.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: