Fasilitasi Transformasi Digital, Kata.ai Kenalkan Inovasi Conversational AI di Indonesia

Kata.ai sebagai salah satu pelopor teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Natural Language Processing (NLP) untuk pasar B2B di Indonesia, Rabu (5/12/2018) menggelar Interact 2018, sarana diskusi mengenai teknologi AI yang bisa dimanfaatkan pelaku bisnis untuk proses transformasi digital. Di acara bertema 'AI for Intelligent Digital Transformation' ini, juga diluncuran inovasi teknologi Conversational AI (kecerdasan buatan berbasis percakapan) terbaru yang dikembangkan Kata.ai dalam Kata Platform 3.0.

Menurut Irzan Raditya selaku CEO dan Co-Founder Kata.ai, selama 2017-2018, pihaknya berkesempatan bekerja sama dengan pelaku industri di Indonesia yang mulai menyadari pentingnya memanfaatkan teknologi AI untuk mengembangkan bisnis di era yang semakin kompetitif. Namun, salah satu tantangan yang banyak dihadapi pengambil keputusan dari industri ialah kurangnya referensi dan edukasi mengenai teknologi AI.

"Inilah yang mendorong kami untuk mengadakan Interact 2018 untuk mendorong lebih banyak diskusi mengenai hal ini, sekaligus memperkenalkan inovasi terbaru dari produk AI kami," ujar dia dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

Selain memperkenalkan inovasi terbaru Kata.ai, Interact 2018 menghadirkan para pelaku bisnis yang dapat memberikan wawasan mengenai bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia dapat memanfaatkan AI untuk pengembangan bisnis.

Pembicara yang hadir, antara lain perwakilan dari Line Indonesia, Halodoc, Mindshare Indonesia & SEA, T-Cash, Tempo, dan Loket.com. Semua perusahaan ini memiliki keyakinan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, teknologi AI akan menjadi alat utama yang dimanfaatkan untuk meningkatkan berbagai aspek operasional bisnis, mulai dari pemasaran, layanan pelanggan, hingga pengelolaan SDM.

"Kami di Kata.ai memiliki keyakinan teknologi kecerdasan buatan bukan ancaman bagi manusia, namun alat pendukung yang dapat membantu kita menjadi lebih produktif dengan cara mengotomatisasi berbagai proses yang repetitif. Dengan produktivitas lebih tinggi, kita semua akan memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi manusia. Karena itulah kami memilih fokus pada teknologi Conversational AI yang akan menjadi 'jembatan' interaksi antara manusia dengan komputer," tukas Irzan.