Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menurut Penelitian, 65 Persen Pengusaha Merintis Usaha Tanpa Modal Besar

Menurut Penelitian, 65 Persen Pengusaha Merintis Usaha Tanpa Modal Besar Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7). Mata uang rupiah di pasar spot exchange berada di level Rp14.375 per dolar AS atau terdepresiasi 50 poin atau 0,35 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya yang berada pada nilai Rp14.325. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lebih dari setengah wirausahawan meluncurkan perusahaan mereka dengan uang kurang dari $25.000 dan yang ketiga dimulai dengan kurang dari $5.000, menurut survei terbaru terhadap 600 pemilik usaha kecil dari layanan keuangan dan platform teknologi, Kabbage.

Studi ini menemukan bahwa jenis usaha kecil yang paling mahal untuk memulai adalah restoran, kantor medis, dan perusahaan manufaktur –masing-masing 38 persen, 23 persen, dan 19 persen pengusaha dari usaha itu, melaporkan bahwa mereka membutuhkan lebih dari $100.000 untuk mendirikan usaha tersebut.

Tiga jenis bisnis yang paling membutuhkan modal awal untuk bertahan selama enam bulan pertama adalah bisnis akuntansi, ritel online, konstruksi, dan lanskap. Empat puluh lima persen, 44 persen dan 39 persen, masing-masing, mengatakan mereka hanya membutuhkan $5.000 atau kurang selama periode yang sangat penting itu.

Enam puluh lima persen wirausahawan melaporkan bahwa mereka tidak merasa punya cukup uang untuk memulai perusahaan mereka, dan 93 persen mengatakan bahwa mereka telah memperkirakan tingkat bunga di bawah 18 bulan. Selain itu, menurut kutipan dari Entrepreneur.com (10/1/2019), 82 persen mengatakan mereka tidak memiliki cukup pengalaman untuk menjalankan perusahaan mereka. Tetapi, terlepas dari perasaan sindrom peniru itu, Kabbage mencatat bahwa semua bisnis itu saat ini telah mampu beroperasi hari ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: