Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (kiri) didampingi Sekjen Raja Juli Antoni (tengah), dan Ketua DPP Tsamara Amany (kanan) memberikan keterangan pers terkait sikap partai pada Pemilihan Presiden 2019 di Jakarta, Sabtu (11/8). PSI menganggap cawapres ideal bagi Joko Widodo adalah Mahfud MD, tapi dengan hasil keputusan bersama koalisi partai pendukung yang menetapkan Ma'ruf Amin sebagai cawapres, PSI tetap mendukung petahana Joko Widodo pada Pilpres 2019. | Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
BPN Prabowo-Sandi meminta PSI untuk melakukan introspeksi sebelum menyampaikan tudingan terhadap pihak lain.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengatakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terlalu sibuk mengurusi pihak lain.
Hal ini disampaikan menanggapi pernyataan Sekjen PSI Raja Juli Antoni yang menyebut BPN tak berakhlak karena mencatut foto eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tanpa izin.
"PSI ini ibarat semut di seberang lautan tampak, tapi gajah di pelupuk mata tidak kelihatan," kata Andre kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/1/2019).
Andre meminta PSI untuk mengurusi Jeffrie Geovanie yang merupakan anggota DPD RI mewakili Sumatera Barat sekaligus Ketua Dewan Pembina PSI. Disebutkan, Jeffrie telah mengecewakan masyarakat Sumatera Barat karena jarang di Indonesia dan lebih betah di Singapura.
"Anda punya ketua dewan pembina yang sekarang jadi anggota DPD mewakili Sumatera Barat, tapi kerjanya ke Singapura terus. Coba tanya berapa kali dia ke dapil dan ikut bersidang dalam setahun. Dipilih rakyat, tapi tidak memperjuangkan aspirasi rakyat. Apakah itu berakhlak?" pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
