Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, meminta capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, untuk tidak membuat berita bohong (hoax).
Ngabalin mempertanyakan pernyataan Prabowo yang mengatakan ada intel yang memantau mantan presiden hingga ulama. Ia meminta Prabowo untuk menggunakan data akurat apabila ingin menyampaikan sebuah pernyataan.
"Sayang dong kalau berita-berita bohong itu keluar dari mulut (Prabowo). Cukup Andi Arief-lah, jangan calon presiden Prabowo bikin berita bohong lagi nanti. Sudah ada ratu hoax, jangan dibikin jadi bapak raja hoax lagi," ujarnya.
Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Pidato Prabowo Gagal, Maksudnya?
Ia mengaku heran Prabowo bsia berbicara tentang fungsi intelijen di tengah-tengah pidato kebangsaan. Apalagi, ia merasa fungsi intelijen yang disampaikan tersebut tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
"Mungkin Pak Prabowo dalam perjalanan yang panjang, ketiduran dalam mobil, jadi kaget, bangun langsung ngomong yang tidak benar," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo