Sekarang, Edy Dipercaya Jadi Ketua AAI Sumut

Selama ini volume aren di Sumatera Utara masih tergolong sedikit. Sehingga untuk diekspor keluar negeri menjadi salah satu kendala bagi petani aren di Sumut. Dalam hal ini, untuk meningkatkan volume aren, maka Edy Koesriadi dipercaya jadi ketua Asososiasi Aren Indonesia (AAI) wilayah Sumut masa jabatan tahun 2019-2022.

Dikatakan Edy, panggilan akrabnya, bahwa petani aren masih mengeluhkan beberapa hal, seperti masalah bibit yang baik dan pemasarannya. Jadi dengan terbentuknya kepanitiaan AAI di Sumut dapat menggairahkan para petani aren di Sumut.

"Kita petani aren di Sumut harus saling bersinergi, saling bekerjasama dan saling bertemu agar aren kita berkembang dengan baik dengan tujuan menghasilkan aren terbaik," katanya, Minggu (20/1/2019).

Dikatakannya, menanam aren harus punya kegigihan. Masa depan aren sangat seksi dan punya peluang. Sebab aren tumbuh tidak mengenal Dasar Permukaan Laut (DPL), tidak memerlukan perawatan yang cukup, dan bisa tumbuh dimana saja.

"Saya harapkan kepada semua petani aren di Sumut dapat lebih gigih lagi agar dapat menjadi petani aren yang sukses," ujarnya.

Dikatakannya, selain menambah volume untuk diekspor ke luar negeri, juga dengan adanya tanaman aren dapat mengurangi pengangguran.

"Jika kita punya 6 hektar kebun aren saja, kita sudah mengurangi pengangguran, sebab tidak mungkin kita sendiri yang mengerjakan kebun tersebut," ujarnya.

Sehingga menurut Ody, dengan adanya asosiasi ini, maka petani aren di Sumut dapat lebih terjamin masa depannya jika dikelola dengan baik. 

"Asossiasi ini sangat penting bagi kita, agar kebun kita dapat berhasil dan menjadi masa depan hingga ke anak cucu kita," pungkasnya.

Hadir pada pemilihan dan pembentukan AAI Sumut yaitu Perwakilan AAI Pusat, Johan Bukit dan Indra Utama, DPW AAI Riau, Warsito, Ketua Karang Taruna Sumut, Dedy Darmawan. Petani aren asal dari Kabupaten Asahan, Nias, Deliserdang, Medan, Tarutung, Tanah Karo, Tapanuli Tengah, Madina, Pemantangsiantar, Pekanbaru, Riau, Simalungun.