Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selain Jakarta, Bang Sandi Sebut Kampung Ini Cocok untuk OK OCE

Selain Jakarta, Bang Sandi Sebut Kampung Ini Cocok untuk OK OCE Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno (tengah) memainkan boneka ayam saat kunjungan di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018). Dalam kunjungannya Sandiaga Uno menjelaskan kewirausahaan dalam bidang perekonomian produk lokal dan UMKM untuk menggantikan produk impor hingga dapat mengekspornya. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/pd. | Kredit Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Warta Ekonomi, Solo -

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menyatakan Kampung Batik Laweyan potensial untuk penerapan program "One Kecamatan One Center for Enterpreneurship" (OK OCE). Sebelumnya, program OK OCE telah diterapkan di DKI Jakarta.

"Sangat potensial, bersama "OK OCE" kita kembangkan untuk pelatihan pendampingan pemasaran dan juga ke depan kualitas barang siap untuk diekspor," katanya pada kunjungannya ke Batik Putra di Laweyan, Surakarta, Selasa (5/2/2019).

Ia mengatakan komoditas batik asal Laweyan bisa menjadi inspirator bagi produk lain karya anak bangsa untuk mampu menggerakkan ekonomi. Menurut dia, langkah tersebut menjadi prioritas khusus bagi Prabowo-Sandi untuk membuka lapangan kerja.

"Karena itu, kali ini kami ingin berjuang bersama para pengrajin batik untuk merealisasikan agar bangsa yang kaya raya ini sejahtera, adil, dan makmur. Mestinya sekaligus menggunakan kesempatan ini sebagai peluang devisa ekspor," katanya.

Ia juga melihat para pembatik di Laweyan terus mengobarkan semangat membangkitkan produk yang bisa jadi unggulan untuk menggerakkan ekonomi rakyat, ekonomi umat, dan juga menjadi lokomotif dalam menciptakan lapangan pekerjaan.

"Saya melihat bahwa di sinilah kebangkitan Serikat Dagang Islam pada saat prakemerdekaan," katanya.

Disinggung mengenai gagalnya program "OK OCE" di DKI Jakarta, ia mengklaim statistik menunjukkan bahwa program tersebut berhasil menurunkan angka pengangguran. "Dari data statistik, total pendaftar UMKM dan yang ikut sebanyak 50.000 UMKM, sedangkan yang punya izin usaha mikro kecil yang diterbitkan UMKM," katanya.

Ia mengklaim program tersebut mampu menciptakan sebanyak 30.000 lapangan kerja baru. "Saat kami bertugas (sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, red) tahun 2018, jumlah pengangguran turun sampai 20.000. Ini menjadi kesuksesan program," katanya.

Ke depan untuk Indonesia, pihaknya akan mengangkat program "One Kabupaten One Kota One Kampung One Center for Enterpreneurship". "Kami akan kembangkan pola kewirausahaan ini sebagai arah baru ekonomi kita. Kami ingin jadi tuan rumah di negeri sendiri. Mendorong potensi yang dimiliki bangsa kita, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk kesejahteraan," katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: