Pelindo II (Persero) atau IPC terus mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan melakukan modernisasi infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan, sebagai upaya menekan biaya logistik di Tanah Air, | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Badan Pusat Statistik (BPS) kembali akan merilis data perdagangan ekspor dan impor Indonesia. Kali ini BPS akan mengumumkan data ekspor impor untuk Januari 2019. Angka-angka tersebut bakal disampaikan langsung oleh Kepala BPS Suhariyanto pada pukul 09.00 WIB di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (15/2/2019).
Selain mengumumkan soal ekspor dan impor, BPS akan turut menyampaikan sejumlah perkembangan lainnya di antaranya perkembangan upah pekerja/buruh Januari 2019 dan perdagangan komoditas strategis 2018.
Sebelumnya neraca perdagangan selama Desember 2018 mengalami defisit sebesar US$1,10 miliar dibanding bulan sebelumnya November 2018. Dengan begitu, neraca perdagangan selama periode Januari-Desember 2018 mengalami defisit sebesar US$8,57 miliar.
Baca Juga: Neraca Dagang Defisit US$8,57 Miliar, Terburuk Sepanjang Sejarah!
“Penyebab defisit selama 2018 ini lebih disebabkan defisit migas sementara non migas surplus," Kata Suhariyanto .BPS mencatat selama Desember nilai ekspor mencapai US$14,18 miliar atau turun 4,89% dibanding November sebesar US$14,83 miliar. Demikian juga bila dibanding dengan Desember 2017 juga turun 4,62% atau sebesar US$14,79 miliar.
Sehingga, nilai ekspor kumulatif Januari–Desember 2018 adalah US$180,06 miliar atau meningkat 6,65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.Sementara nilai impor kumulatif Januari–Desember 2018 adalah US$188,63 miliar atau meningkat 20,15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Diproyeksi Bakal Naik, Pemerintah Andalkan Ekspor Otomotif
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait:
