Saat ini Artificial Intelligence (AI) atau yang diIndonesiakan menjadi kecerdasan buatan ramai-ramainya menjadi incaran setiap perusahaan. Namun, pengusaha justru masih skeptis tentang mengadopsi model bisnis berbasis teknologi yang berkembang cepat ini.
Baca Juga: Keren, Startup Ini Bawa Menu Elektronik Dilengkapi AI ke Meja Restoran
Kemenangan dengan AI didukung oleh investasi besar dalam data, perangkat lunak, dan pembelajaran mesin. Sebelum kamu mempertimbangkan untuk mendirikan perusahaan AI, ada beberapa persyaratan penting yang harus kamu miliki, yakni:
1. Jangan hanya menjual AI, tapi tahu cara mengatasi masalah dengannya
AI adalah teknologi yang berkembang cepat yang membutuhkan pengetahuan dan keuangan untuk menghasilkan hasil yang baik. Sebagian besar perusahaan yang menggunakan AI hanya fokus pada infrastruktur AI yang mencakup algoritma dan platform daripada berfokus pada aplikasi untuk menyelesaikan masalah.
Untuk membangun perusahaan AI yang sukses, kamu harus mulai dengan memecahkan masalah pelanggan dan membangun platform yang lebih luas dengan pengalaman yang sudah kamu miliki. Yang paling penting adalah mampu menyelesaikan masalah dengan teknologi dan tidak hanya memilikinya sendiri.
2. Kembangkan kemampuan untuk berpikir out of the box
Baca Juga: Artificial Intelligence Bantu Optimalkan Bisnis di Singapura
Penelitian telah menunjukkan bahwa AI terutama digunakan oleh orang-orang untuk pengenalan suara, pengenalan gambar, dan robot. Apa yang gagal dipahami orang, yakni AI adalah alat vital yang dapat digunakan untuk menyelesaikan banyak masalah. Supaya kamu bisa memulai perusahaan AI yang luar biasa, kamu harus tetap waspada terhadap masalah yang bisa kamu atasi dengannya.
Kalau kamu dengan mudah bisa menghapus robotika, pengenalan suara, dan gambar dari perusahaan dan kamu masih tetap memiliki produk yang bisa dijual, selamat! Kamu berada di jalur yang benar.
3. Temukan misi
Karena pasar mendapatkan momentum, banyak pengusaha yang ingin memulai perusahaan AI masih berjuang untuk memilih solusi terbaik.
Baca Juga: Artificial Intelligence Mampu Bantu Perusahaan Listrik Lakukan Efisiensi? Ini Jawabannya
Sebelum memulai perusahaan AI, alangkah baiknya kamu harus bisa menyoroti misimu terlebih dahulu. Yayasan perusahaanmu harus semata-mata bertumpu pada misi.
Dengan begitu, pelanggan akan tertarik kepada perusahaanmu karena memiliki sesuatu yang dapat menyelamatkan mereka dari kekacauan besar.
4. Pilih industri tertentu untuk fokus
Kalau alat kamu bisa digunakan di banyak industri, sebaiknya kamu memutuskan untuk fokus pada industri tertentu. Pertimbangkan hal-hal berikut sebelum mengambil keputusan:
Biaya penyebaran: berapa banyak yang akan dihabiskan klien untuk memesan teknologimu agar mereka beralih dari solusi mereka saat ini ke solusi yang lebih baik? Pastikan biaya penempatan kamu cukup menarik untuk mengambil perhatian mereka.
Nilai tambah di atas biaya: Apakah solusi AI-mu ini menawarkan kepuasan pelanggan yang baik, kinerja yang lebih tinggi, kualitas yang lebih baik, dan lebih sedikit kesalahan? Nilai apa yang ditawarkannya di luar penggantian tenaga kerja? Inilah yang harus dipertimbangkan.
Kesiapan industri: Beberapa industri bukan hanya siap untuk menerima teknologi baru ini karena mereka tidak siap untuk mengambil risiko ekstrem. Pastikan kamu memilih ceruk industri yang baik dan siap untuk mengadopsi proses ini.
5. Pahami klien
Temukan alasan mengapa pelangganmu harus membeli produk milikmu ini. Sebelum kamu memulai membangun perusahaan AI, cobalah membiasakan diri dengan kebutuhan pelanggan. Hal ini juga sangat penting bagi kamu berkomunikasi dalam bahasa yang dipahami pelanggan, bukan hanya menumpuk beberapa jargon teknologi yang dapat mematikannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar