AFPI Sebut Penyaluran Pinjaman Online Bisa Tumbuh 2x Lipat di 2019

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memproyeksikan penyaluran pinjaman online hingga akhir tahun 2019 mendatang bisa tumbuh hingga dua kali lipat menjadi Rp44 triliun. Adapun di tahun 2018 lalu, akumulasi penyaluran dana pinjaman online tercatat sebesar Rp22 triliun.

Ketua Umum AFPI, Adrian Gunadi, mengungkapkan bahwa proyeksi yang demikian merupakan kombinasi atas deepening market dari fintech-fintech yang sudah dan baru terdaftar di Indonesia.

“Kita (AFPI) melihat setidaknya potensi sesuai dengan rencana itu sebesar dua kali lipat, jadi kita bicaa di angka sekitar Rp44 triliun pada akhir Desember 2019,” imbuh Adrian di Jakarta, Jumat (08/03/2019).

Baca Juga: Resmi Berdiri, AFPI Jadi Mitra Strategis OJK

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif IKNB OJK, Riswandi, mengatakan tidak hanya perihal jumlah penyalurannya, tetapi juga angka outstanding dari pinjaman tersebut menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

“Kalau dia (fintech) terus juga berkutat pada angka besar tadi, itu menjadi pertanyaan, berputar atau balik tidak pinjaman yang tadi disalurkan. Makanya angka outstanding per akhir bulan, tiga bulan, atau akhir tahun itu menjadi penting untuk melihat bahwa industri ini betul-betul penyalurannya dipakai dan dilunasi oleh peminjam,” tutur Riswandi.

Sebagai informasi, AFPI resmi menjadi asosiasi bagi para pelaku dalam industri fintech peer to peer (P2P) lending terhitung sejak hari ini, Jumat (08/03/2019). Hadirnya AFPI diproyeksikan akan menjadi mitra startegis OJK dalam menjalankan fungsi pengaturan dan pengawasan penyelenggara fintech P2P.