Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Agum Gumelar mempertanyakan sikap politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Menurutnya, SBY turut terlibat dalam pemecatan Prabowo lantaran dirinya bersama Ketum Demokrat tersebut masuk dalam anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
"Tanda tangan semua. Soebagyo HS tanda tangan. Agum Gumelar tanda tangan, SBY tanda tangan. Yang walaupun sekarang ini saya jadi heran, ini yang tanda tangan rekomendasi kok malah sekarang mendukung. Tak punya prinsip itu orang," kata Agum dalam sebuah diskusi yang diunggah Ulin Yusron dalam akun Facebook-nya, Senin (11/3/2019).
Lanjutnya, ia mengatakan sebelum keluar rekomendasi pemberhentian Prabowo, DKP turut melakukan kerja penyelidikan selama satu bulan.
"Dari hasil pemeriksaan mendalam ternyata didapat fakta, bukti, bahwa dia telah melakukan pelanggaran HAM berat," tegasnya.
Baca Juga: Prabowo 'Wajib' Jelaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998 di Debat Pilpres
Ia menuturkan, rekomendasi itu ditandatangani oleh semua anggota DKP. "Siapa yang bisa menghapus ini? Sampai sekarang Amerika, Inggris, Australia, no for Prabowo. Tidak bisa masuk ke Amerika, tidak bisa masuk ke Inggris. Ini fakta bukan black campaign. Kalau black campaign itu tidak didukung oleh data," kata Agum.
"Jadi saya ingin kenapa kok jadi lupa semua?" tambahnya.
Seperti diketahui, pembentukan DKP pada tahun 1998 yang diprakasai oleh Panglima ABRI saat itu, Jendra Wiranto untuk mengusut kasus penghilangan paksa sejumlah aktivis yang menyeret Prabowo selaku Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus kala itu.
Baca Juga: Gerindra: "Udah Ya, Saya Percaya dan Jamin Kangmas Jokowi Bukan Aktivis PKI"
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil