Kelompok riset ilmu komputer dari Hebrew University of Jerussalem telah membuktikan secara matematis bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat membantu kita memahami fenomena fisika kuantum. Hasil riset mereka telah dipublikasikan dalam riset bertajuk "Quantum Entanglement in Deep Learning Architectures".
Senior VP Intel yang juga CEO Mobileye, Amnon Shashua menyatakan penelitian bersama yang dilakukan Intel bersama mereka menunjukan bahwa algoritma AI dapat mewakili sistem kuantum yang sangat kompleks dengan jauh lebih efisien daripada pendekatan yang ada."
"Mengapa ini penting? Meskipun lonjakan AI di hampir setiap industri, itu belum banyak diterapkan pada dunia fisika kuantum. Riset ini bertujuan untuk mengubah hal itu dengan membuktikan bagaimana perkembangan terbaru dalam pembelajaran mesin dapat membantu kita mempelajari beberapa bidang fisika kuantum yang sulit secara komputasi," kata dia.
Baca Juga: Intel Adds $15 Billion to Its Buyback Program
Riset ini menggunakan kemajuan terbaru dalam jaringan saraf dalam untuk melakukan simulasi yang tepat lebih cepat dan lebih teliti, para peneliti ini berpendapat, akan memberikan wawasan baru ke dalam partikel terkecil dan bagaimana mereka berinteraksi. Pandangan yang lebih dalam ke bidang fisika ini memiliki potensi untuk membuka revolusi berikutnya dalam komputasi, energi, dan transportasi.
Terkait cara kerja sendiri, tim riset menunjukkan bahwa algoritma yang didasarkan pada jaringan saraf yang dalam--algoritma yang telah merevolusi AI--dapat diterapkan pada dunia fisika kuantum. Algoritme ini, yang telah memberi komputer kemampuan pengenalan wajah dan suara, sekarang akan dapat memperbaiki pemahaman kita tentang perilaku kuantum alam.
Baca Juga: Amazon Rilis Speaker Artificial Intelligence
Riset ini juga bisa diperluas ke berbagai konteks. Memahami fenomena dalam sistem banyak partikel kuantum yang berinteraksi (partikel ukuran sangat kecil, seperti elektron) adalah salah satu subbidang yang paling populer dan menarik dalam penelitian fisika saat ini. Ini mempelajari bagaimana partikel di alam "bersatu" dan memunculkan sifat mengejutkan, seperti konduktivitas listrik dan magnetisme, antara lain.
Seperti yang telah terjadi dalam revolusi teknologi abad ke-20, pemahaman yang lebih mendalam dalam domain ini dapat sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan modern, karena berpotensi untuk memungkinkan revolusi berikutnya dalam komputasi, energi, transportasi - dan batasan hanya dapat dibayangkan. Koneksi AI ke bidang ini menjanjikan perkembangan menarik di tahun-tahun mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Clara Aprilia Sukandar