Shenzhen Keluarkan e-Faktur Subway Pertama yang Didukung Blockchain

Faktur elektronik pertama untuk naik kereta bawah tanah dikeluarkan di Stasiun Futian Shenzhen Metro, di China. Sebagaimana diketahui, Shenzhen merupakan zona khusus ekonomi pertama di China. Fasilitas e-faktur ini sendiri adalah proyek yang dikembangkan bersama oleh Biro Perpajakan Kota Shenzhen dengan raksasa teknologi China, Tencent, yang menyediakan teknologi blockchain melalui satu miliar platform media sosial pengguna WeChat.

Sebagaimana dilansir oleh Securities Daily, beberapa waktu lalu, di setiap perjalanan subway, kode penumpang Metro Shenzhen dapat dilihat di halaman voucher pembayaran WeChat. Hingga saat ini, sistem faktur elektronik blockchain Kota Shenzhen telah mengeluarkan lebih dari satu juta faktur elektronik yang didukung oleh teknologi blockchain, dengan total nilai faktur hingga 1,33 miliar yuan atau sekitar US$200 juta.

Ditargetkan pasca peluncuran, sistem faktur blockchain elektronik untuk penumpang kereta bawah tanah nantinya bisa mencapai 170.000 faktur swalayan online per hari.

Baca Juga: Visa Cari Ahli Blockchain untuk Posisi Manajer Produk Teknologi

Penerapan e-faktur di Metro Shenzhen ini sendiri merupakan langkah pertama dalam penerapan e-faktur yang didukung oleh teknologi blockchain. Langkah penerapan ini pun diyakini ke depan bakal membawa pengaruh besar terhadap semua sistem transportasi umum termasuk taksi, bus bandara dan seluruh moda lalu lintas lain secara bersamaan dengan fungsi faktur elektronik blockchain online.

Sebagaimana telah dilaporkan sebelumnya, Biro Perpajakan Kota Shenzhen dan Tencent telah mengumumkan keberhasilan mereka dalam menghubungkan sistem faktur blockchain dengan platform pembayaran WeChat. Bulan lalu, SUBE (Sistema iconico de Boleto Electrónico), kartu transportasi umum negara bagian Argentina, bermitra dengan Bitex, yang menyediakan layanan keuangan yang digerakkan oleh blockchain kepada bisnis untuk memberikan kemampuan pembayaran dengan Bitcoin (BTC).