Tiru Langkah O2O Luckin Coffee China, Kopi Kenangan Lakukan Hal Ini

Perusahaan rintisan kedai kopi Kopi Kenangan akan merilis aplikasi resmi melalui iOS dan Android pada April mendatang. Peluncuran aplikasi itu bertujuan meningkatkan penjualan sekaligus sebagai pendekatan online-to-offline (O2O) perusahaan.

Co-Founder Kopi Kenangan, James Prananto berkata, lewat aplikasi itu perusahaan ingin mengatasi masalah hilangnya peluang penjualan karena pelanggan harus antre. Selain itu, mereka juga ingin mengenal pelanggan lebih cermat melalui data di dalam aplikasi.

"Dengan adanya aplikasi, pembeli bisa pesan secara daring (online), lalu ambil di toko kami yang terdekat. Kedua itu data, lebih mengenal pelanggan lewat data yang terkumpul. Jadi, promo yang diberikan sesuai preferensi mereka," papar James kepada Warta Ekonomi, Senin (25/3/2019).

Penjualan kopi secara O2O sendiri telah dilakukan juga oleh Luckin Coffee di China, perusahaan penjual kopi yang menjadi saingan besar Starbucks di Negara Tirai Bambu itu. Sementara di Indonesia, ada ForeCoffee dan Koppi yang telah mengimplementasikan hal tersebut.

James menambahkan, "Bisa pesan di aplikasi, hanya tinggal pilih lokasi terdekat, makanya kami perbanyak toko. Pembayaran lewat aplikasi, jadi pelanggan hanya tinggal pindai kode QR untuk ambil pesanan."

Baca Juga: Era Baru Pegadaian: Minum Kopi Sambil Bekerja dan Investasi Emas

Untuk bisa mewujudkan hal itu, Kopi Kenangan menargetkan untuk membangun 130 toko hingga akhir 2019. Pembangunannya akan dilakukan di Jabodetabek, Makassar, Surabaya, dan Bandung.

"Per bulan bisa bangun 10 sampai 15 toko. Bulan depan di Makassar dan Surabaya, kuartal IV nanti di Bandung. Ada beberapa kota besar lagi, tetapi belum ditentukan di mana," kata James lagi. 

Tak hanya memungkinkan pelanggannya memesan secara daring, aplikasi Kopi Kenangan juga akan menyediakan pembayaran digital, seperti Go-Pay, OVO, dan DANA. Bahkan, di awal peluncuran terdapat poin loyalti sebagai bentuk promosi. Nantinya, satu poin loyalti bernilai Rp1.