Pada hari ini, PT Puradelta Lestari Tbk dan anak Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp1,04 triliun sepanjang tahun 2018, dimana pendapatan ini paling besar dikontribusikan oleh penjualan lahan industri sebesar Rp859 miliar. Pendapatan tersebut lebih rendah dibandingkan dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp1,34 triliun.
Direktur Independen PT Puradelta Lestari Tbk., Tondy Suwanto, menjelaskan bahwa tahun 2018 merupakan tahun yang cukup menantang bagi sektor properti industri di Indonesia terutama dengan dinamika politik di Indonesia yang cukup aktif di sepanjang tahun 2018 seperti pelaksanaan Pilkada Jawa Barat dan persiapan Pemilu 2019. Di samping itu, ia menambahkan bahwa dinamika situasi global juga masih tidak menentu di sepanjang tahun 2018.
“Dengan berbagai banyaknya ketidakpastian global maupun domestik yang terjadi, kebanyakan investor potensial, khususnya investor asing, memilih untuk mengamati dulu perkembangan di Indonesia sebelum mengambil keputusan”, ujar Tondy Suwanto, Rabu (27/3/2019).
Baca Juga: Lengkapi Kebutuhan Ekspatriat, Puradelta Lestari Hadirkan Cikarang Japanese School
“Hal tersebut tentunya mempengaruhi pencapaian pendapatan usaha Perseroan di tahun 2018”, tambahnya.
Namun demikian, Tondy Suwanto menjelaskan bahwa permintaan lahan industri sudah mengalami peningkatan sejak akhir tahun 2018. Saat ini proses negosiasi dengan beberapa investor potensial sendiri sedang berjalan.
“Kami yakin bahwa Perseroan bisa meraih penjualan yang lebih baik di tahun 2019 ini”, ujarnya.
Berdasarkan keterangan, segmen industri menyumbang 82,9% dari total pendapatan usaha Perseroan, sedangkan segmen hunian dan komersial masing-masing menyumbang 9,1% dan 6,5% dari total pendapatan usaha Perseroan. Sisanya sejumlah 1,5% pendapatan usaha Perseroan disumbangkan oleh segmen hotel dan sewa.
Baca Juga: Puradelta Lestari Bukukan Marketing Sales Rp561 M
Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp581 miliar dengan marjin laba kotor sebesar 56,1%. Marjin laba kotor tersebut lebih rendah dibandingkan marjin laba kotor di tahun sebelumnya sebesar 61,0% karena pada tahun 2018 Perseroan membukukan penjualan atas lahan di zona industri yang baru dibuka dan dikembangkan, sehingga terjadi peningkatan beban pokok pendapatan.
Di tingkat laba usaha, Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp415 miliar di tahun 2018, lebih rendah dibandingkan laba usaha sebesar Rp624 miliar di tahun 2017, seiring dengan menurunnya pendapatan usaha.
Adapun, keuntungan dari kegiatan pengelolaan dan lain-lain meningkat sebesar 210,3% dari Rp23 miliar di tahun 2017 menjadi Rp72 miliar di tahun 2018 seiring dengan meningkatnya aktivitas industri di kawasan industri GIIC di Kota Deltamas. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp496 miliar dengan marjin laba bersih sebesar 47,9%.
Dari sisi fundamental, jumlah aset Perseroan per 31 Desember 2018 tercatat Rp7,50 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan aset Perseroan per 31 Desember 2017 sebesar Rp7,47 triliun. Posisi kas bersih Perseroan per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp745 miliar. Perseroan tidak memiliki utang.
Baca Juga: Laba Bersih Puradelta Lestari Merosot 22,31%, Ini Penyebabnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: