Top! Meski Untung Turun Astra Agro Tetap Bagi Rezeki ke Pemegang Saham

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) pada tahun 2018 lalu mengalami penuruna laba bersih sebesar 26,9% menjadi Rp1,43 triliun dari Rp1,96 triliun di tahun 2017. Meski laba turun, namun perusahaan tetap berkomitmen untuk membgikan dividen kepada para pemegang sahamnya. 

Hal tersebut terjadi setelah perseroan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Dalam RUPST, perseroan dan para pemegang saham sepakat untuk mengalokasikan sekitar 45% laba bersih atau Rp648 miliar. 

Alhasil, dividen yang diterima para pemegang saham menjadi Rp336 per saham ditambah dengan dividen interim yang dibagikan pada Oktober tahun lalu Rp112 per saham. 

“Kami membagikan dividen sebesar 45% dari laba bersih. Sisa laba bakal dijadikan laba ditahan,” kata Direktur Utama Astra Agro Lestari, Santosa, di Jakarta, Senin (15/4/2019).  

Baca Juga: Astra Agro Lestari Siap Lanjutkan Pertumbuhan Bisnis di Tahun 2019

Perseroan saat ini mengelola 285.024 hektar kebun sawit yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Dari luasan tersebut, Astra Agro mengelola 218,409 hektar kebun inti 66.615 hektar kebun plasma. Selain mengelola inti dan plasma, Astra Agro juga mengelola kebun kemitraan. 

Pada tahun 2018, Astra Agro memproduksi TBS sebesar 5,7 juta ton atau naik sebesar 10,2% dibandingkan tahun 2017. Produksi CPO Astra Agro tahun 2018 meningkat sebesar 18,5% dibandingkan tahun 2017. 

Tercatat, Astra Agro memproduksi CPO sebesar 1,9 juta ton pada tahun 2018 sedangkan pada tahun 2017 Astra Agro memproduksi 1,6 juta ton. Produksi kernel juga mengalami peningkatan yakni sebesar 18% dibandingkan tahun 2017. Pada tahun 2018, produksi kernel sebesar 420.900 ton sedangkan pada tahun sebelumnya produksi kernel sebesar 356.600 ton. 

Baca Juga: Astra Agro Lestari Catat Produksi CPO Naik 13,9%

Pada sektor hilir, Astra Agro memproduksi 327.600 ton Olein pada tahun 2018 atau meningkat 16,1% dari tahun 2017 yakni sebesar 282.200 ton. Palm Kernel Oil mengalami penurunan sebesar 38,2% dari tahun 2017. 

Selain itu, trading CPO juga memberikan prestasi yang menggembirakan yaitu naik sekitar empat kali lipat sekitar 83.000 ton di tahun 2017 menjadi 375.000 ton ditahun 2018.