Blockchain proyek dari Singapura, TTC Foundation, resmi bekerja sama dengan Tokocrypto dan Infonesia sebagai bagian dari strategi memasuki pasar Indonesia. Melalui kerja sama ini, TTC Foundation ingin memperkenalkan penerapan teknologi blockchain secara nyata untuk pertama kalinya ke Indonesia.
Didirikan tahun lalu dengan visi "Membangun (Blockchain) untuk Semua", TTC Foundation menghadirkan dua proyek blockchain: TTC, jaringan blockchain publik dengan skalabilitas dan kinerja tinggi, serta Acorn Protocol, protokol blockchain berbasis token insentif untuk opsi dari jaringan sosial terpusat saat ini.
Tahun lalu, TTC berhasil menggalang dana hingga US$35 juta melalui initial coin offering (ICO), yang didukung oleh beberapa pendanaan aset kripto global, seperti Hashed, Dunamu & Partners, FBG, GBIC, Block Crafters Capital, dan Neoply.
Tokocrypto, platform jual beli aset kripto di Indonesia, merupakan rekan resmi untuk perdagangan TTC koin di Indonesia. TTC kini dapat diperjualbelikan dengan rupiah sebagai bagian menghadirkan likuiditas dari koin yang sempat masuk TOP100 Coin Market Cap ini untuk pengguna di Indonesia.
Baca Juga: Seberapa Hebat Blockchain Mampu Atasi Pencurian Data?
Tidak hanya itu, Tokocrypto juga merupakan rekanan untuk pengembangan komunitas TTC di Indonesia. Sebagai bagian dari pengenalannya ke publik Indonesia, Tokocrypto dan TTC menyelenggarakan Trading Competition yang berlangsung pada 6-26 April 2019 dan promo Airdrop untuk 1.000 anggota pertama yang bergabung di Telegram TTC Indonesia.
"Kami bangga mengumumkan kerja sama dengan TTC untuk menyebarkan bagaimana penerapan aset kripto pada kegiatan sehari-hari dan mempercepat adopsi massal blockchain di Indonesia. Dengan pengetahuan dan pengalaman di bidang ini, Tokocrypto akan menjadi mitra TTC dalam berbagai hal, mulai dari pengembangan komunitas hingga bisnis. Hal ini sejalan dengan inisiatif kami dalam ekosistem Tokocrypto," ujar Pang Xue Kai, CEO Tokocrypto, Selasa (16/4/2019).
Selain itu, TTC Foundation menjalin kerja sama dengan platform edukasi, Infonesia, untuk bergabung dengan Acorn Alliance. Nantinya, pengguna Infonesia akan mendapatkan reward harian atas kontribusi mereka, baik bertanya maupun menjawab pertanyaan.
Infonesia sendiri merupakan platform pertama di Indonesia yang bekerja sama dengan Acorn Alliance, yang memiliki layanan sosial online di Asia dengan total pengguna mencapai 32 juta akun.
"Publik Indonesia memiliki minat yang sangat tinggi terhadap blockchain dan aset kripto. Sejak awal kehadirannya, Infonesia memiliki sistem insentif yang mendorong pengguna mengajukan pertanyaan dan berbagi pengetahuan serta hiburan di platform. Dengan menghadirkan ACN sebagai insentif, secara tidak langsung akan mengajarkan publik tentang benefit dari sistem reward di blockchain. Acorn Protocol akan membantu Infonesia mempercepat pertumbuhan pengguna dan pendapatan mereka," ujar Ihsan Fadhlur Rahman, Founder & CEO Infonesia.
Infonesia, lanjutnya, berharap kerja sama ini dapat mendorong edukasi blockchain di Indonesia dengan menghadirkan keterlibatan langsung dan berkelanjutan, baik dari komunitas blockchain itu sendiri maupun pengguna potensial.
Baca Juga: Bisnis E-Commerce Butuh Blockchain Biar Makin Tokcer!
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: