Petugas Medisnya Dipukuli Aparat, Dompet Dhuafa Silaturahmi ke Polri

Berdasarkan temuan masyarakat dan beredar luasnya video penganiayaan di media sosial, aparat keamanan diketahui mengeroyok salah seorang petugas medis dari Dompet Dhuafa yang saat itu sedang bertugas memberikan bantuan medis cuma-cuma untuk siapa pun yang terluka akibat kerusuhan pada 22 Mei.

Guna menjaga nama baik Polri, Dompet Dhuafa berinisiatif melakukan audiensi dan silaturahmi ke pihak Polri, Jumat (24/5/2019). Hal ini menurut Dompet Dhuafa adalah untuk meluruskan kesalahpahaman atas insiden tersebut. 

Dompet Dhuafa yang dihadiri oleh Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantrofi, Imam Rulyawan dan Direktur Program Dompet Dhuafa Filantrofi, Bambang Suherman bertemu dengan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Tim Medis Dompet Dhuafa Dianiaya Aparat, Jawaban Polri Masuk Akal

Dalam audiensi tersebut, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengimbau lembaga kemanusiaan seperti Dompet Dhuafa yang melakukan tugas kemanusiaan, untuk melakukan mitigasi.

"Hal ini dilakukan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Seperti melaporkan pada kepolisian setempat jumlah petugas dan armada yang bertugas, serta memakai atribut identitas lembaga. Bahkan jika perlu pihak polri akan memberikan perlindungan atau pengamanan terhadap tim kemanusiaan yang bertugas di wilayah konflik atau kebencanaan," ujar Brigjen Pol Dedi.

Faktanya, para petugas medis Dompet Dhuafa di lapangan sudah mengenakan atribut tugas dengan lengkap.

Pada pertemuan tersebut, Imam Rulyawan mengapresiasi komitmen serta solusi yang disampaikan oleh Polri serta berharap kejadian ini tidak terulang kembali.

Baca Juga: Ini Kronologis Polisi Serang Tim Medis Dompet Dhuafa

"Kami mengapresiasi solusi yang diberikan Polri sehingga tim kemanusiaan dari lembaga-lembaga kemanusiaan memiliki keleluasaan menjalankan tugasnya. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Dompet Dhuafa yang melakukan pelayanan, pemberdayaan, dan pembelaan untuk masyarakat dunia," ujar Imam.