Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) bersalaman dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) usai Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik, mengatakan usulan pembubaran koalisi pascapemilu adalah upaya partainya agar terjadi rekonsiliasi dari tim Jokowi-Ma'ruf dan kubu Prabowo-Sandi.
"Proposal saya membubarkan koalisi adalah cara saya menggedor nurani para elit di dua koalisi. Sampai hari ini mereka tak terdengar punya gagasan untuk mencegah benturan sosial yang saya cemaskan," ujarnya di Jakarta, Senin (10/6/2019).
Baca Juga: Demokrat Ancam Bongkar Isi Percakapan SBY-Prabowo, BPN Bilang Nggak Takut!!
Ia menambahkan, usulan itu proposal politik yang tidak didasari motif politik. Bahkan muncul dari keprihatinan terhadap dampak buruk dari Pilpres 2019 berupa polarisasi yang dalam dan tajam di akar rumput antara pendukung Jokowi dan Prabowo.
Rachland mengaku khawatir, polarisasi ini sewaktu-waktu bisa meledak menjadi konflik sosial. Kendati demikian, mengakui usulannya akan menimbulkan gejolak.
"Akan terdengar bising di telinga, dipandang sebagai indescent proposal apabila ditafsir dari sudut kepentingan kekuasaan politik semata mata," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
