Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (tengah) dan KH Ma'ruf Amin (keempat kiri) didampingi pimpinan partai Koalisi Indonesia kerja berjalan meninggalkan ruang konferensi pers di gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). KPU resmi menetapkan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024. ANTARA FOTO//wsj. | Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Politikus Nasdem Teuku Taufiqulhadi mengusulkan jatah menteri untuk kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin harus lebih banyak berdasarkan dengan perolehan suara Pemilu 2019.
Menurutnya, Nasdem juga berhak memiliki jatah kursi lebih banyak dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menyusul permintaan 10 menteri oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Suara Nasdem kan lebih besar daripada PKB di DPR, berdasarkan kursi, maka sepantasnya nasdem mengusulkan 11," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/6/2019).
Baca Juga: PKB Usul 10 Menteri ke Jokowi, Cak Imin Lebih Pilih Ketua MPR
Namun, ia mengaku jika pembahasan tersebut belum dibicarakan. Sambungnya, ia juga mengumbar jatah kursi menteri ke hadapan publik bukan suatu hal yang elok.
"Jadi nggak perlu diungkap-ungkapkan. Tapi pada dasarnya kalau bicara kursi atau perolehan suara, kursi Nasdem lebih tinggi daripada kursi PKB di DPR," ujarnya.
Sebelumnya, Cak Imin mendoakan agar partainya mendapatkan 10 jatah kursi menteri pemerintahan Jokowi periode kedua.
Baca Juga: Cak Imin Bertemu SBY, Nego Jatah?
"Semoga yang jadi menteri minimal 10 menteri dari PKB. Namanya berdoa kan boleh. Berdoa 10 dapat 9 juga alhamdulliah. Semoga dikabulkan Allah," ujarnya saat Dialog Kebangsaan dan Buka Puasa di rumah dinas Wakil Ketua MPR, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Sabtu (18/5).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
