Sukses Bisnis Ikan dan Pesawat, Menteri Susi Pernah Hidup di Truk
Susi Pudjiastuti, wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 adalah putri seorang peternak dan penjual hewan potong seperti sapi dan kerbau. Dari sapi dan kerbau yang didistribusikan antar provinsi itulah penghasilan orang tua Susi berasal.
Namun siapa sangka, Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet kerja Presiden Jokowi ini adalah remaja yang putus sekolah ketika duduk di bangku kelas 2 SMA. Susi memutuskan berhenti sekolah lantaran asik dengan kesibukannya menjalankan bisnis pakaian dan bedcover. Menurut Susi kala itu, sekolah hanya membuang waktu dan tidak menghasilkan.
Setelah berhenti sekolah, semangat Susi Pudjiastuti untuk berbisnis tetap tinggi. Karena hidup di lingkungan nelayan, wanita ini pun mengambil keputusan untuk mulai menekuni bisnis jual beli ikan. Dengan modal yang dimilikinya dari berjualan perikanan hanya sekitar Rp750.000, Susi pun memulai bisnis sendiri.
Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraaan, Menteri Susi Tekankan Ini
Susi pun membeli ikan di daerah pelelangan ikan dan menjual hasil tengkulaknya tersebut pada beberapa restoran. Namun semua restoran mempercayai ikan yang dijualnya saat awal merintis. Tetapi karena konsistensinya dalam menawarkan dan memilih ikan berkualitas tinggi, maka akhirnya cukup banyak restoran yang menjadi konsumennya.
Kegigihan tersebutlah yang kemudian mengantarkannya untuk semakin dikenal lingkup konsumen yang lebih luas. Bahkan di suatu hari, Susi Pudjiastuti berhasil menjual lobster ke luar negeri dalam jumlah fantastis.
Hal ini sangat wajar, karena ia rela menawarkan produknya sampai restoran-restoran di Jakarta. Hidup di truk sudah menjadi makanan sehari hari. Antar provinsi ia tempuh berdua bersama supir truk. Panas dan hujan pun ia nikmati di atas truk.
Baca Juga: Jokowi 2 Periode, Menteri Susi Siap Menjabat Lagi?
Mengirim hasil laut dalam jumlah yang banyak tentu menyita banyak tempat dan biaya. Tidak hanya itu, Susi Pudjiastuti juga memikirkan tentang kesegaran lobster jika perjalanan ditempuh begitu lama melalui jalan darat.
Beruntung, dalam mencari penyelesaian dari masalah tersebut, sang suami Christian von Strombeck yang berprofesi sebagai pilot sangat mendukung langkah-langkahnya. Hingga dicapai sebuah kesimpulan bahwa Susi Pudjiastuti akan membuat sebuah pesawat yang mampu mengakomodir kebutuhan pengiriman tersebut.
Masalah lain pun muncul ketika Susi Pudjiastuti mengalami hambatan dalam mengajukan pinjaman. Pada tahun 2000, Beliau mengajukan pinjaman dana ke bank sebagai langkah untuk memperluas bisnisnya. Namun, lagi-lagi ia harus sabar menunggu hingga tahun 2005, dana tersebut cair sebanyak Rp47.000.000.000.
Baca Juga: Menteri Susi Rela Tak Mudik ke Pangandaran Demi...
Dana sebesar itu kemudian menjadi dasar pembangunan landasan udara di Pangandaran serta 2 unit pesawat Cessna. Landasan udara dan 2 unit pesawat tersebut merupakan titik awal segala perjuangannya pada bisnis yang lebih maju.
Pada tahun 2004, musibah Tsunami Aceh menggemparkan seluruh dunia. Banyak korban berjatuhan dan membuat Susi Pudjiastuti merasa sangat kasihan. Rasa kemanusiaannya telah mendorong dirinya untuk menawarkan bantuan dari apa yang dimilikinya: pesawat. Pesawat tersebut ditawarkan secara cuma-cuma kepada beberapa pihak yang ingin mengirim bantuan ke Aceh.
Dari kedermawanan tersebut, ternyata menuai cukup banyak permintaan dari LSM dalam dan luar negeri.
Baca Juga: Menteri Susi Stop 7 Kapal Ilegal Asal China di Perairan Indonesia
Setelah mendapat berkah tersebut, ia mengembangkan bisnisnya menjadi penyedia jasa transportasi berbagai produk di bidang perikanan. Nama “Susi Air” kemudian banyak didengar oleh para penggiat bisnis perikanan.
Seperti banyak pengusaha putra bangsa lainnya. Saat kekayaan sudah sangat cukup untuk menyejahterakan diri, maka akan ada panggilan dari rakyat untuk mengabdi pada Indonesia. Itulah mungkin yang menjadi pemicu Susi Pudjiastuti dalam menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
Pada awal dibentuk Kabinet Kerja Trisakti, Presiden Joko Widodo cukup menggemparkan negara dengan memilih Susi Pudjiastuti sebagai menteri. Mungkin baru Susi yang bisa menjadi menteri tanpa gelar panjang yang menyertainya. Hal ini pula yang cukup menarik masyarakat untuk semakin kritis menilai siapa dan apa saja sumbangsihnya untuk negara selama ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: