Investasi terbaru yang diterima Go-Jek akan digunakan untuk menawarkan beragam layanan keuangan dan memperluas bisnis pengiriman makanan di Thailand, menurut seorang eksekutif Go-Jek kepada Reuters (11/7/2019).
Kemitraan Go-Jek dengan Siam Commercial Bank Pcl (SCB) memungkinkan perusahaan untuk menambahkan produk keuangan selain sistem pembayaran ke dalam aplikasinya.
Bahkan, Kepala Internasional Go-Jek, Andrew Lee mengatakan, produk bank terbaru berupa pinjaman digital dan asuransi akan meluncur dalam beberapa bulan ke depan.
Sebelumnya, SCB mengonfirmasi telah melakukan investasi signifikan dalam pendanaan Seri F milik Go-Jek. Perusahaan besutan Nadiem Makarim dkk itu pun telah menghimpun sekitar US$1 miliar pada awal tahun ini, menjadikan Go-Jek bervaluasi US$10 miliar.
Presiden SCB, Arak Sutivong berujar, "Produk kami (Go-Jek dan SCB) akan terhubung, SCB akan menggarap layanan keuangan, sedangkan Go-Jek dan Get akan mengurus layanan digital dan logistik."
Baca Juga: 3 Layanan Go-Jek Ini Ungguli Grab, Apa Saja Tuh?
Pengemudi, penjual, dan pelanggan akan memiliki akses lebih luas ke produk bank, seperti pinjaman untuk usaha kecil dan asuransi yang bisa meningkatkan bisnis pemberi pinjaman (lender).
"Kami memiliki lebih dari 20 layanan di Indonesia. Kami akan memilah mana yang paling cocok dengan Thailand dan perlu hati-hati dalam prosesnya," kata Lee sambil mengatakan Go-Jek ingin fokus pada pengiriman makanan.
Go-Jek mulai beroperasi di Thailand lewat layanan berbagi tumpangan dan pengiriman makanan pada awal tahun ini dengan nama Get. Kehadirannya memberikan tekanan kepada sang kompetitor, Grab. Get mengatakan memiliki lebih dari 20.000 driver di aplikasinya.
Diluncurkan pada 2011, Go-Jek telah berevolusi dari berbagi perjalanan menjadi memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran online dan memesan semuanya mulai dari makanan, bahan makanan hingga layanan pijat.
Baca Juga: Sisi Buruk Medsos Menurut Bos Go-Jek, Apa Saja?
Go-Jek juga menguji coba Go-Biz, restoran yang hanya melayani pengiriman di Indonesia, di mana ini menjadi sumber pertumbuhan yang penting, kata Lee.
Di sisi kompetitor, Grab memperoleh investasi US$200 juta dari mal dan operator restoran Central Group pada Januari lalu. Saingan SCB, Kasikornbank Pcl juga menginvestasikan US$50 juta pada Grab tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: