Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sinergi, Kunci Bangun Industri Keuangan Kompetitif

Sinergi, Kunci Bangun Industri Keuangan Kompetitif Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah dan pelaku industri tetap optimis bahwa industri keuangan akan terus tumbuh positif, di tengah kondisi ekonomi yang dinamis dan menantang.

Hal tersebut dipaparkan dalam acara Bank OCBC NISP Coffee Morning Talk yang bertema "Sinergi, Kunci Penting Bangun Industri Keuangan Kompetitif" di Plataran Menteng, Jakarta, Senin (15/7/2019).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif merupakan momentum bersama yang harus dimanfaatkan untuk terus mengakselerasi industri keuangan Indonesia, apalagi pada tahun 2020 diperkirakan masyarakat kelas menengah akan mencapai 141 juta orang atau menguasai 53% dari total populasi.

Perubahan besar ini akan menjadi bonus demografi dari populasi Indonesia untuk mendukung pertumbuhan industri keuangan di Indonesia. Ditambah dengan perkembangan digitalisasi yang mendorong transparansi informasi dan akses yang semakin luas untuk mendapatkan pilihan portofolio keuangan yang bervariasi, tidak hanya di pasar lokal melainkan juga hingga pasar global.

Baca Juga: Begini Cara Fintech dan Industri Keuangan Kolaborasi

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan bahwa di era transparansi perpajakan saat ini maka fenomena tersebut harus menjadi catatan penting bagi semua pemangku kepentingan untuk segera mengambil langkah strategis dalam memperkuat sekaligus memperbesar pangsa pasar investasi di Indonesia.

"Kami mencatat beberapa isu strategis yang menjadi perhatian bersama dalam menjadikan industri keuangan Indonesia lebih kompetitif untuk menjembatani gap antara kebutuhan masyarakat yang berkembang dengan ketersediaan produk, yakni stabilitas, kepastian hukum, sinergi kebijakan, dan yang terpenting adalah penyediaan solusi keuangan yang terintegrasi," kata dia.

Solusi keuangan terintegrasi yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah yang terus berkembang menjadi kunci utama dalam meningkatkan competitive advantages dari industri keuangan Indonesia. Dengan solusi keuangan yang terintegrasi, industri keuangan Indonesia akan mampu memberikan solusi yang lengkap bagi nasabah untuk melakukan investasi di Indonesia.

"Jika Indonesia mampu menyediakan layanan satu pintu untuk berbagai produk investasi, hal tersebut akan menjadi salah satu keunggulan karena memfasilitasi nasabah dengan kemudahan dan kenyamanan dalam memilih dan mengelola investasinya," tambah Parwati.

Untuk diketahui, industri perbankan nasional pada tahun 2018 tumbuh sebesar 9,2% dari sisi aset; 11,8% dari sisi kredit; dan 6,4% dari sisi dana pihak ketiga (DPK). Bahkan, kajian IMF menunjukkan Indonesia berpeluang menempati peringkat enam dunia sebagai negara dengan ekonomi terbesar pada tahun 2023 dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dapat mencapai 5,4%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: