PT Angkasa Pura II (Persero) memiliki konsep baru untuk meningkatkan daya tarik bagi pariwisata Indonesia, yakni konsep General Aviation. Apa itu?
Secara terminologi General Aviation memiliki arti pemanfaatan bandara-bandara untuk keperluan apapun yang berkaitan dengan sektor kedirgantaraan, kecuali militer.
Jika diterjemahkan, General Aviation adalah layanan penerbangan umum yang mencakup berbagai jenis aktivitas komersial dan non-komersial, termasuk penerbangan pribadi, pelatihan penerbangan, ambulan udara, pemadaman kebakaran udara, penyewaan udara, penerbangan terpencil, dan gliding.
Jenis pesawat yang digunakan dalam General Aviation meliputi pesawat eksperimen, pesawat sportringan, dan jet sangat ringan yang tidak digunakan oleh maskapai penerbangan.
Baca Juga: Dirut AP II Tanggapi Protes Warga Soal...
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, ide awal pengembangan konsep tersebut adalah agar perusahaan yang dipimpinnya bisa membantu pemerintah menumbuhkan industri pariwisata nasional.
“Presiden Jokowi sendiri telah mencanangkan industri pariwisata sebagai core economy baru negara ini, dengan bantuan dari sektor lain. Untuk itu kami ingin menjadikan Bandara Banyuwangi sebagi pilot project General Aviation ini,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Warta Ekonomi (27/7/2019).
Director of Engineering & Operation AP II Djoko Murjatmodjo menambahkan, perusahaannya sangat siap menjadikan General Aviation sebagai daya tarik baru wisatawan, salah satunya di Banyuwangi yang banyak memiliki destinasi winata.
Baca Juga: AP II Raih Penghargaan Tertinggi Manajemen Informasi Arus Mudik 2019
“Selain Banyuwangi, ada beberapa bandara yang dikelola AP II sangat cocok untuk digunakan untuk, General Aviation. Seperti di Silangit, kalau ada wisatawan yang punya waktu pendek tapi mau melihat keindahan Danau Toba dan Pulau Samosir, bisa terbang dengan pesawat kecil kesana lalu kembali lagi ke bandara. Bandara Tanjung Pinang, Aceh, dan Nias pun demikian. Adanya permintaan seperti ini yang mendorong kami meningkatkan utilisasi bandara untuk mendukung pariwisata,” kata Djoko.
Dalam dua tahun terakhir, AP II menurutnya sudah menanamkan investasi Rp250 miliar untuk meningkatkan kapasitas runway demi bisa melayani penerbangan pesawat berbadan besar. Dalam waktu dekat, perseroan akan menambah investasi Rp300 miliar untuk pengembangan terminal.
“Kami ingin Banyuwangi ini jadi bandara khusus untuk wisata. Rencana itu akan lebih lengkap kalau ada daya tarik wisata dari General Aviation,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: